Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lindungi Trump di Hotelnya, Agen Secret Service Bayar Rp8,9 Juta

Lindungi Trump di Hotelnya, Agen Secret Service Bayar Rp8,9 Juta Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Washington -

Perusahaan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan mengenakan biaya kepada agen Secret Service yang bertugas melindungi kepala negara adidaya itu. Surat kabar The Washington Post menurunkan laporan tersebut berdasarkan catatan federal dan sejumlah pihak yang telah melihat tanda terimanya.

Menurut laporan itu, Secret Service dikenakan tarif sekitar Rp8,9 juta per malam di resor pribadi Trump Mar-e-Lago selama puluhan kali pada tahun 2017, dan tarif yang berbeda Rp5,4 juta puluhan kali lebih banyak pada tahun 2018 berdasarkan dokumen kunjungan Trump.

Sementara di Trump National Golf Club Bedminster, menurut tanda terima dari 2017, Secret Service harus merogoh sekitar Rp233 juta per bulan untuk menggunakan pondok tiga kamar. Sewa itu luar biasa tinggi untuk rumah-rumah yang ada di daerah itu. Perusahaan Trump pun menagih pemerintah bahkan selama berhari-hari ketika orang nomor satu di AS itu berada di sana.

Baca Juga: Trump Makin Percaya Diri Usai Lolos dari Pemakzulan

Besarnya pembayaran penuh yang dilakukan oleh Secret Service kepada perusahaan Trump tidak diketahui. Badan itu belum mencantumkannya dalam database pengeluaran publik federal, seperti yang biasanya diperlukan untuk pembayaran lebih dari Rp137 juta.

Sebaliknya, dokumen itu muncul sedikit demi sedikit, melalui catatan publik dari organisasi berita dan kelompok pengawas. Washington Post mengumpulkan catatan yang tersedia dan menemukan 103 pembayaran dari Secret Service kepada perusahaan Trump tertanggal antara Januari 2017 dan April 2018.

Catatan menunjukkan lebih dari Rp6,4 miliar dalam pembayaran dari pembayar pajak ke perusahaan-perusahaan Trump. Tetapi - karena catatan-catatan ini hanya mencakup sebagian kecil dari perjalanan Trump selama sebagian kecil masa jabatannya - total sebenarnya cenderung lebih tinggi.

"Ini lebih dari sedikit membingungkan, mengetahui hal ini terjadi, dan tidak tahu berapa angka sebenarnya," kata Jordan Libowitz, dari kelompok pengawas Citizens for Responsibility and Ethics di Washington.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: