Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di China, Pasien Terinfeksi Corona Diberi Makan Daging Kura-Kura

Di China, Pasien Terinfeksi Corona Diberi Makan Daging Kura-Kura Kredit Foto: Twitter/News24
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pasien yang terinfkesi virus corona jenis baru mengaku diberi makan daging kura-kura tempurung lunak atau labi-labi oleh rumah sakit khusus virus corona di Wuhan, Hubei, China.

Sebuah video yang dirilis oleh media China memperlihatkan beberapa pasien yang terinfeksi terlihat berbaring di tempat tidur. Salah seorang dari mereka mejelaskan, "Makanan hari ini termasuk daging kura-kura softshell (tempurung lunak)."

Baca Juga: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Seorang Pria Jepang Meninggal di Wuhan

Para ahli mengatakan bahwa virus corona jenis baru bersumber dari pasar makanan di Wuhan yang menjual satwa liat termasuk ular, tikus, berang-berang, anak serigala, bahkan koala. Namun, menurut pengobatan tradisional China, daging kura-kura tempurung lunak sangat bergizi dan dapat membantu memulihkan orang sakit dengan cepat.

Kura-kura tempurung lunak dapat berasal dari alam liar atau dari peternakan dan biasanya dididihkan di dalam air agar menghasilkan kaldu. Dalam klip yang diambil dari rumah sakit Wuhan, daging kura-kura itu disajikan bersama sayuran dan nasi.

Melansir Daily Mail, Sabtu (8/2/2020) media China, Ren Jian Zhi Bei, menerbitkan video yang diambil dari dalam rumah sakit khusus yang menangani virus corona di Wuhan, pusat awal penyebaran virus corona.

Seorang wanita dapat didengar mengatakan, "Abang dan kakak, lihat, Anda bertarung di garis depan, dan kami bertarung di garis depan dengan Anda."

Pasien lain kemudian menunjukkan perlengkapan yang didapatkan pasien, termasuk tisu toilet, sandal, dan pasta gigi.

Pasien ketiga menambahkan, "Makanan hari ini termasuk daging kura-kura softshell."

Virus corona jenis baru atau 2019-nCov telah menyebar setidaknya ke-25 negara, termasuk Spanyol, Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, Jepang, Amerika Serikat, hingga Uni Emirat Arab.

WHO telah menyatakan virus corona jenis baru merupakan darurat kesehatan global, tetapi belum melarang perdagangan dari China.

Komisi Kesehatan China dalam lamannya menginformasikan, jumlah kematian akibat virus corona pada Jumat 7 Februari mencapai 722 orang dan menginfeksi lebih dari 31 ribu jiwa.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: