Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Cerita Menarik Dokter Li Wenliang, Dokter Pertama Peringatkan Corona yang Telah Meninggal

5 Cerita Menarik Dokter Li Wenliang, Dokter Pertama Peringatkan Corona yang Telah Meninggal Kredit Foto: Weiboo
Warta Ekonomi, Jakarta -

China dalam kondisi darurat. Berawal dari kota bernama Wuhan, virus corona mulai menyebar ke penjuru China. Bahkan puluhan negara di belahan dunia telah mendeteksi masuknya virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya tersebut. Meski dalam beberapa kasus berhasil sembuh.

Virus yang menyerang saluran pernapasan dan ditularkan hewan liar ini telah memakan ratusan korban jiwa di China. Temuan kematian di luar China pertama kali terjadi di Filipina. Kini total lebih dari 25 negara mengklaim ditemukannya kasus yang disebabkan virus corona.

Baca Juga: Siap Kirim Bantuan Atasi Corona, AS Tunggu Lampu Hijau dari China

Selain virus corona, ada sosok sentral yang juga menjadi pusat perhatian dunia saat ini. Namanya Dokter Li Wenliang. Dialah sang whistleblower akan bahaya mematikan Virus Corona. Ironi, dokter Li harus meninggal dunia di Wuhan Central Hospital, Jumat 7 Februari 2020, tertular pasiennya.

Namanya mulai dikenal seiring mulai tenarnya virus corona. Li orang yang pertama memperingatkan ancaman virus ini setelah 7 pasiennya meninggal, tepatnya pada Desember tahun lalu. Saat itu, ia memperingatkan rekan-rekan seprofesinya akan ancaman sebuah virus yang menyerupai SARS yang juga sempat mewabah di China beberapa tahun lalu.

Sayangnya, peringatan Li di grup para dokter tersebut justru berbuah petaka. Li bersama 7 rekannya sempat ditahan pihak kepolisian karena dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks. Ia baru dibebaskan setelah meneken perjanjian untuk tak menyebarkan kabar tersebut.

Parahnya, ia bahkan sempat menjadi public enemy. Faktanya, kini seluruh dunia dibuat ketar-ketir dengan ancaman virus ini. Dan kini nama Li Wenliang tersebar di seluruh penjuru dunia. Ia dianggap sebagai pahlawan setelah virus ini menyebabkan kematian massal di China akibat virus corona.

Nah guna mengenangnya, berikut redaksi sajikan catatan menarik mengenai sosok Dokter Li Wenliang yang tercatat lahir di Kota Beizhen, Provinsi Liaoning pada 12 Oktober 1986 tersebut.

Dokter ophthalmologist

Li Wenliang tercatat sebagai dokter ophthalmologist atau dokter spesialis perawatan mata dan pengelihatan yang berdinas di Wuhan Central Hospital. Ia merupakan lulusan Wuhan University dan sempat bekerja di Xiamen selama tiga tahun sebelum ke Wuhan Central Hospital pada 2014 silam.

Tengah menunggu kelahiran anak keduanya

Li sebenarnya memang tengah menunggu kelahiran anak keduanya. Saat ini, ia telah dikaruniai satu anak dari buah perkawinannya. Sejak didiagnosis terinfeksi virus corona, Li sebenarnya telah mengantisipasi agar keluarganya tak tertular. Bahkan ia sempat tinggal di hotel sebelum akhirnya harus menjalani perawatan pada 12 Januari 2020. Jika sesuai rencana, anak keduanya akan lahir pada bulan Juni nanti.

Dua kali dinyatakan meninggal

Sejak menjalani perawatan medis, Li Wenliang tercatat dua kali diberitakan telah meninggal dunia. Pada 6 Februari 2020, media China telah ramai memberitakan kematian Li setelah beredar postingan dari petugas di Wuhan Central Hospital. Namun, hal tersebut dibantah pihak rumah sakit dan menyebut Li dalam kondisi kritis. Bahkan semua berita dan informasi mengenai kematian Li dihapus saat itu. Baru sehari setelahnya, pihak rumah sakit mengabarkan kematian Li.

Keluarga tak sempat lihat wajah Li Wenliang

Menurut pengakuan sang ayah, Li Shuying, kepada BBC, keluarga memang tak lagi dapat bertemu dengan Li Wenliang. Bahkan setelah kematiannya, menurut Li Shuying, ia hanya diberi kesempatan untuk menghadiri kremasi sang anak. Sungguh menyedihkan.

Simbol kebebasan di China

Berita kematian Dokter Li Wenliang ternyata membuat situasi dalam negeri China "memanas". Ia kini dianggap sebagai martir sekaligus simbol kebebasan untuk berbicara dan telah menjadi trending di Weibo meski pemerintah China dengan cepat melakukan sensor.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: