Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jakarta Rentan Tenggelam Lagi, Anies Salahkan Curah Hujan Ekstrem?

Jakarta Rentan Tenggelam Lagi, Anies Salahkan Curah Hujan Ekstrem? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Intensitas hujan yang turun di wilayah Jakarta sejak Jumat hingga Sabtu (7-8 Februari) 2020 termasuk ekstrem. Sejumlah titik jalan dan permukiman di Ibu Kota pun kembali tergenang.

"Kemarin sejak Sabtu dini hari Jakarta mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan itu disebut lebat bila di antara 50-100 mm, disebut sangat lebat bila 100-150 mm, dan ekstrem bila di atas 150 mm. Yang kemarin dialami di Jakarta itu sampai dengan 244 mm, jadi kita mengalami curah hujan ekstrem," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Minggu (9/2/2020).

Kendati demikian, Anies menyatakan bahwa penanganan sudah dikerjakan dengan cara menyiagakan para petugas dan infrastruktur pendukung.

Baca Juga: Banjir Rendam 23 Kecamatan di Jakarta, Wilayah Ini Paling Parah Pak Anies!

"Kita menyiagakan seluruh jajaran kita terkait pengendalian air hujan dan di tempat-tempat yang terjadi hujan intensif, maka kita siagakan semua infrastruktur baik petugas maupun alat untuk memastikan bisa dikendalikan dengan baik," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, penyebab Jakarta kerap dilanda banjir karena merupakan kawasan pesisir. Terlebih volume air yang datang dari kawasan hulu cukup besar. Sehingga, air dengan mudah menggenangi kawasan Ibu Kota.

"Kemarin di Jakarta mulai jam 10 malam kita sudah mulai siaga hari Jumat malam karena kita menyaksikan di Bendung Katulampa sudah mengalami peningkatan status kesiagaan dan Alhamdulillah kemarin sudah sampai puncaknya dan lewat hingga terkendali dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Satu Suara dengan Jokowi, DPR: Saat Mereka Gabung ISIS, Resmi Tak Lagi WNI

Menurut Anies, jika hanya hujan lokal, genangan air di Jakarta dapat dengan mudah surut. Itu disebabkan keberadaan pompa-pompa air yang disiagakan. Namun, berbeda jika hujan beriringan turun di seluruh wilayah Jabodetabek, genangan sulit surut lantaran sungai yang ada tak bisa menampung volume air yang datang ke wilayah pesisir.

"Ya terutama kalau hujan itu di tempat-tempat yang belum tentu ada saluran air itu berbeda dengan kalau hujan kiriman. Kalau hujan kiriman memang di kawasan yang ada aliran sungai, di situ kita berbicara tentang sambungan-sambungan satu tempat dengan tempat lain dan di situ ada pompa," ujar Anies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: