Emas Dunia Bersinar Terang, Bye-Bye Dolar AS Sayang!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Aset keuangan safe haven, dolar AS, memang tengah unggul terhadap rupiah, namun tidak terhadap mayoritas mata uang dunia. Mata uang Paman Sam itu tertekan hampir di semua mata uang, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, won dolar Singapura, baht, dan dolar Taiwan.

Baca Juga: Rupiah Bonyok! Paling Lemah dari yang Terlemah di Asia dan Global

Berbagai sentimen, misalnya pemangkasan tarif impor atas produk AS senilai US$75 miliar oleh China yang dilakukan bersamaan dengan ketidakpastian global akibat wabah virus corona, telah membuat pelaku pasar beralih dari dolar AS kepada instrumen investasi lain, yakni emas. Alhasil, harga emas di pasar spot pun ikut terdongkrak naik hingga ke level tertinggi di US$1.576,40 per ounce pada perdagangan hari ini, Senin (10/02/2020). 

Dilansir dari RTI, jika dikalkulasikan dalam tiga bulan ke belakang, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan hingga 7,70% dan diprediksi akan mampu menembus level psikologisnya di angka US$1.600 per ounce. Melihat potensi tersebut, pelaku pasar menjadi tergiur untuk mulai mencairkan keuntungan sehingga pada pukul 10.11 WIB, harga emas di pasar spot terkoreksi tipis -0,04% menjadi US$1.569,45 per ounce.

Baca Juga: Masih Mikir Emas Mahal? CEO Treasury: Nabung Emas di Sini Seharga Kopi

Sama berkilaunya dengan emas di pasar spot, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terapresiasi pada perdagangan hari ini, Senin (10/02/2020). Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas Antam dibanderol sebesar Rp775.000 per gram, naik Rp3.000 per gram dari sebelumnya yang dibanderol Rp772.000 per gram.

Berikut adalah daftar harga emas Antam pada perdagangan Senin (10/02/2020).

1 gram Rp775.000

2 gram Rp1.499.000

3 gram Rp2.227.000

5 gram Rp3.695.000

10 gram Rp7.325.000

25 gram Rp18.205.000

50 gram Rp36.335.000

100 gram Rp72.600.000

250 gram Rp181.250.000

500 gram Rp362.300.000

1.000 gram Rp724.600.000