Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar: Dalam Beberapa Pekan, Corona Bisa Menginfeksi 500 Ribu Orang

Pakar: Dalam Beberapa Pekan, Corona Bisa Menginfeksi 500 Ribu Orang Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, London -

Adam Kucharski, seorang profesor epidemiologi penyakit menular, menuturkan virus Corona baru, nCoV-2019, mungkin telah menginfeksi setidaknya 500 ribu orang di Wuhan, China, pada saat puncaknya dalam beberapa minggu mendatang. Saat ini, virus tersebut sudah menginfeksi sekitar 40 ribu orang di seluruh dunia.

"Dengan asumsi tren saat ini terus berlanjut, kami masih memproyeksikan puncak kasus virus pertengahan hingga akhir Februari di Wuhan," ucap Kucharski dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (10/2/2020).

Baca Juga: Inggris: Corona Ancaman Serius bagi Kesehatan Masyarakat

"Ada banyak ketidakpastian, jadi saya berhati-hati dalam memilih satu nilai untuk puncak, tetapi itu mungkin berdasarkan data saat ini kita mungkin melihat prevalensi puncak lebih dari 5 persen," sambungnya.

Kucharski menyebut, itu berpotensi berarti setidaknya 1 dari 20 orang akan terinfeksi di Wuhan pada saat puncak epidemi. Dia lalu mengatakan bahwa ini dapat berubah jika pola penularan melambat dalam beberapa hari mendatang.

Prediksi ini tidak menunjukkan lonjakan kasus yang akan datang di Wuhan. Tetapi, dia mengatakan total kumulatif saat ini tidak mencerminkan semua infeksi, terutama yang ringan, yang juga telah terjadi.

Kucharski, yang penelitiannya berfokus pada dinamika penyakit menular, dan rekan-rekannya mendasarkan pemodelan mereka pada berbagai asumsi tentang virus 2019-nCoV. Ini termasuk masa inkubasi 5,2 hari, penundaan mulai timbulnya gejala hingga konfirmasi infeksi 6,1 hari, dan sekitar 10 juta orang berisiko terinfeksi di Wuhan.

Berdasarkan hal itu, prevalensi 5 persen sama dengan sekitar 500 ribu infeksi kumulatif. Itu berkali-kali lebih banyak dari yang diperhitungkan oleh otoritas kesehatan di Wuhan, yang hanya sekitar 16 ribu orang terifensi virus tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: