Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Neraca Pembayaran 2020 Diproyeksi Membaik

Kinerja Neraca Pembayaran 2020 Diproyeksi Membaik Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) tahun ini diprakirakan tetap baik. Hal ini sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang positif dan kondisi ekonomi global yang membaik, meskipun masih dibayangi oleh sejumlah risiko geopolitik.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, mengatakan bahwa defisit transaksi berjalan tahun 2020 diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5-3,0% PDB yang ditopang oleh prospek perbaikan ekonomi global sebagai dampak berkurangnya tensi hubungan dagang antara AS dan China.

Baca Juga: Jauh Menurun, Neraca Dagang RI Defisit US$3,20 Miliar Sepanjang 2019

Di sisi lain, sambung Onny, langkah-langkah pengendalian impor yang ditempuh oleh pemerintah melalui program substitusi impor barang migas serta berbagai upaya untuk mendorong peningkatan ekspor, terutama produk manufaktur dan peningkatan peran industri pariwisata diprakirakan turut membantu mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan.

Meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi global diprakirakan berdampak pada menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global sehingga mendorong peningkatan aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Selain itu, masih terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik dan menariknya investasi aset keuangan domestik juga turut mendorong tingginya aliran masuk modal asing ke Indonesia," kata Onny di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Namun, sejumlah risiko pada perekonomian global masih tetap perlu diwaspadai, antara lain terkait risiko geopolitik terkait konflik antara AS dan Iran serta risiko dampak virus corona yang dapat memengaruhi arus perdagangan barang internasional serta penerimaan devisa dari pariwisata pada negara emerging Asia, termasuk Indonesia terutama dalam paruh pertama 2020.

"Ke depan, BI akan terus mewaspadai berbagai risiko eksternal dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja NPI," ujarnya.

Onny mengatakan, bank sentral akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk pengendalian defisit transaksi berjalan dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: