Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Mulut, FPI: Ade Penjahat yang Sesungguhnya!

Perang Mulut, FPI: Ade Penjahat yang Sesungguhnya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar, menolak organisasi yang dia bela disebut jahat oleh Dosen Universitas Indonesia Ade Armando. Malah sebaliknya, Aziz menilai bahwa yang penjahat sesungguhnya adalah Ade sendiri.

"Justru penjahat sejati yang kebal hukum itu Ade Armando, hampir seluruh pernyataannya cuma asal bunyi dan tidak ada dasar serta cenderung ngawur," kata Aziz, Selasa (11/2/2020).

Baca Juga: Balas Tudingan FPI, Dosen UI: Rizieq yang Kebal Hukum, Tuh Masih Bebas Sampai Sekarang

Aziz menyebut pernyataan Ade sebagai penipuan publik, penghasutan, dan pembodohan publik. Ditambah lagi, dia menilai pernyataan dan segala yang keluar dari mulut Ade serta postingan-nya banyak berisi hinaan dan cacian serta cemoohan baik terhadap agama Islam, terhadap Nabi Muhammad SAW, terhadap beberapa individu maupun kelompok masyarakat, terhadap ulama dan ustaz.

"Dan aneh bin ajaibnya dia bebas melenggang dan bicara apa pun ke mana pun meski beberapa sudah berstatus tersangka, apa tidak hebat namanya?" katanya.

Sebelumnya, Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, kembali menyinggung soal organisasi FPI. Dalam video yang diunggah melalui akun CokroTV, Ade dengan tegas menyebut bahwa FPI adalah organisasi yang tidak baik.

"Mereka itu jahat," kata Ade dalam video tersebut.

Ade mengatakan mereka itu dulu dibiarkan dan bahkan dilindungi pemerintah karena banyak alasan, mungkin dengan imbalan bahwa mereka akan mendukung pemerintah.

"Mungkin dalam rangka menjaga agar mereka jangan bikin rusuh di mana-mana. Atau mungkin juga agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu," katanya lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: