Selamatkan Pariwisata RI dari Corona, Kemenhub Siapkan Jurus Ini

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta seluruh stakeholders terkait untuk memberikan insentif kepada maskapai penerbangan sebagai tindak lanjut dampak penyebaran virus corona yang kian meluas secara global.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal tersebut saat rapat bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, serta sejumlah stakeholder penerbangan, yaitu para maskapai yang beroperasi di Indonesia dan operator bandara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) di Jakarta, (12/2/2020).

Menhub Budi mengatakan, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden terkait dampak ekonomi dari virus corona untuk mendorong pemberian insentif, kemudahan, dan tarif-tarif yang lebih murah ke tiga destinasi yang banyak dituju masyarakat China, yakni Bali, Manado, dan Kepri.

Baca Juga: Akibat Corona, Industri Pariwisata Singapura Mati

Dianjurkan pula, setiap hotel memberikan tarif-tarif yang lebih baik, serta membuat kegiatan-kegiatan di tempat tujuan destinasi supaya daerah-daerah tersebut tetap ramai.

"Contoh insentif dari pemerintah kepada maskapai, misalnya PNBP akan kita kurangi, kemudian AP I dan AP II mengurangi landing fee, diskon sewa ruangan, dan sebagainya," jelas Menhub Budi.

"Jadi pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel harus sama-sama memberikan insentif. Tidak mungkin pemerintah melakukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata. Supaya orang tetap punya keinginan untuk berlibur," sambungnya.

Baca Juga: Tak Cuma Infeksi Manusia, Corona Pukul Keras Industri hingga Pariwisata China

Dia kembali melanjutkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menyampaikan hal ini, dan akan dibahas kemungkinan insentif apa yang akan diberikan. Dengan adanya insentif ini, diharapkan industri penerbangan dan perhotelan dapat menghadapi dampak virus corona.

"Dalam beberapa hari ini kami akan membuat suatu klarifikasi, dan akan kami usulkan ke Presiden minggu depan," terang Budi.