Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buset, Media Asing Soroti Mahalnya Harga Masker Indonesia karena Lebih dari Emas

Buset, Media Asing Soroti Mahalnya Harga Masker Indonesia karena Lebih dari Emas Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wabah virus Corona yang melanda China memicu kekhawatiran jika penyakit mematikan itu akan menyebar ke Indonesia, mengingat sejumlah negara tetangga sudah melaporkan kasus penyakit tersebut. Seiring hal itu, penggunaan masker pun meningkat di Indonesia. Salah satu masker yang paling banyak permintaannya adalah masker N95 atau masker respirator.

Masker ini disebut efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona karena mampu menyaring udara hingga 95 persen. Permintaan masker N95 di pasar-pasar di Indonesia pun meningkat. Akibatnya, harga masker pun meroket.

Baca Juga: Edan!! Harga Masker N925 Ngalahin 1 Gram Emas, Tembus Rp1,5 Juta Bos

Kondisi ini menjadi sorotan media asing yang berbasis di Singapura, Strait Times. Strait Times menurunkan laporan dengan judul "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia," yang jika diartikan kurang lebih "Coronavirus: Harga satu kotak masker N95 harganya lebih dari satu gram emas di Indonesia."

Dalam laporannya, Strait Times merujuk pada harga penjualan masker di Pasar Pramuka, pasar terbesar di Jakarta untuk penjualan obat-obatan dan peralatan medis.

Harga satu kotak berisi 20 masker N95 3M di pasar itu dilaporkan telah meningkat tujuh kali lipat menjadi Rp1,5 juta. Sementara harga satu gram emas di Indonesia saat ini adalah Rp800 ribu.

"Harga satu kotak masker untuk pertama kalinya telah melampaui satu gram emas," tulis Strait Times mengutip pernyataan seorang pengecer, Kamis (13/2/2020).

Strait Times menyoroti melonjaknya harga masker ini terjadi di tengah fakta tidak adanya kasus virus Corona, yang berasal dari kota Wuhan China, yang terjadi di Indonesia.

"Permintaan telah mencapai langit dan masker telah hilang dari rak-rak dengan banyak apotek di Ibu Kota kehabisan stok," tulis Strait Times.

Pedagang grosir tampaknya mulai menjatah pasokan ke pengecer.

Pemilik Toko Aini di Pasar Pramuka mengatakan kepada The Straits Times bahwa pemasoknya sekarang mengizinkannya mengambil hanya antara lima dan 10 karton masker, turun tajam dari 50 yang biasanya dia ambil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: