Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Udang di Balik Batu! Sikap China ke AS Ternyata Simpan Maksud Tersembunyi, Gak Nyangka Banget!

Ada Udang di Balik Batu! Sikap China ke AS Ternyata Simpan Maksud Tersembunyi, Gak Nyangka Banget! Kredit Foto: Redaksi 1
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, merasa kecewa dengan sikap China yang dinilai tidak transparan dalam mengatasi wabah virus corona. Ia menilai, dengan tidak diundangnya tenaga medis bantuan AS ke China, ada fakta lain yang coba ditutupi oleh Negeri Tirai Bambu itu dari AS perihal kondisi terbaru di Wuhan.

"Kami sedikit kecewa dengan kurangnya transparansi China...Kami lebih dari bersedia untuk bekerja dengan PBB dan WHO dalam hal ini dan mereka (China) tidak akan membiarkan kami. Saya tidak tahu apa motif mereka. Saya tahu bahwa tampaknya semakin banyak orang menderita di sana (Wuhan)," tegas Larry dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Jumat (14/02/2020).

Baca Juga: Valentine's Day: Hari Raya Patah Hati Sedunia Bagi Rupiah

Baca Juga: Sempat Gengsi Terima Bantuan Trump, Sekarang Saat Virus Corona Tambah Parah China Teriak: Tolong!

Asal tahu saja, tenaga medis dalam tim pendahulu dari spesialis internasional yang dipimpin WHO telah mendarat di China pada Senin (10/02/2020) lalu. Namun, tenaga medis bantuan dari AS tidak turut dalam rombongan tersebut. Padahal, beberapa waktu lalu China menyatakan bersedia untuk menerima bantuan tersebut.

"China menyambut semua pakar kesehatan asing, termasuk dari AS, untuk bergabung," jelas Kementerian Luar Negeri China. 

Baca Juga: Gak Cuma Trump, Bos WHO Acungkan Jempol Buat Xi Jinping: Dia Pahlawan, Seluruh Dunia Tahu Itu!

Co-editor buletin analis China, Adam Ni, mengatakan bahwa keputusan China untuk tidak mengundang tenaga medis dari AS berkaitan dengan kepentingan politis. Ia menilai, China tidak ingin terlihat sebagai pihak yang membutuhkan bantuan dari negara pimpinan Donald Trump itu.

"China dan AS masih sangat banyak pesaing. Dengan meningkatnya intensitas persaingan strategis dan retorika, jadi dalam lingkungan ini saya melihat tidak mungkin bahwa pemerintah China akan menerima bantuan dari AS," tegasnya.

Ia melanjutkan, "Ini mungkin mengurangi peran AS dalam upaya WHO di China. Tetapi sekali lagi, ini karena politik murni dan persepsi kelemahan yang ingin dihindari Beijing."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: