Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Jurnalis China Hilang karena Laporkan Realita di Wuhan

2 Jurnalis China Hilang karena Laporkan Realita di Wuhan Kredit Foto: Reuters/Wayne Duplessis
Warta Ekonomi, Beijing -

Dua jurnalis China yang ingin mengungkapkan “kebenaran” mengenai apa yang terjadi di Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran virus corona Covid-19, dilaporkan telah menghilang.

Fang Bin dan Chen Qiushi melakukan jurnalisme warga dari Wuhan, berbagi apa yang mereka bisa laporkan mengenai krisis wabah yang terjadi di ibu kota Provinsi Hubei itu kepada dunia. Mereka mem-posting video online, berbagi foto dan kisah dramatis dari dalam kota yang dikarantina itu.

Baca Juga: Wabah Corona, China Lacak Riwayat Bepergian Warganya dengan Ponsel

Namun, kini keduanya menghilang, tidak bisa ditemukan. Kanal yang mereka gunakan untuk berbagi video tiba-tiba tak aktif, dan orang-orang yang mengikuti aktivitas mereka di daring khawatir kedua jurnalis itu telah hilang untuk selamanya. Demikian diwartakan BBC, Jumat (14/2/2020).

Fang Bin adalah seorang pengusaha di Wuhan. Dia mulai mem-posting video tentang wabah untuk melaporkan situasi aktual di kota itu dan berjanji untuk berusaha memberikan laporan yang terbaik.

Dia telah mengunggah video pertamanya pada 25 Januari 2020, menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) karena laman berbagi video itu telah diblokir di China.

Beberapa video pertamanya, sebagian besar menampilkannya berkeliling kota dan menunjukkan situasi di tempat yang berbeda, dan hanya ditonton sebanyak sekira 1.000 kali.

Namun, sebuah videonya pada 1 Februari 2020, yang menampilkan delapan mayat bertumpuk di satu minibus, menjadi viral dan ditonton lebih dari 200.000 pemirsa.

Fang mengklaim bahwa polisi menerobos masuk ke rumahnya pada malam itu dan menginterogasinya tentang videonya. Dia dibawa pergi, diperingatkan, tetapi akhirnya dibebaskan.

Tetapi pada 9 Februari 2020, dia mem-posting video 13 detik dengan tulisan "semua orang memberontak -menyerahkan kekuasaan pemerintah kembali kepada rakyat", dan setelah itu tidak pernah terdengar lagi.

Sementara Chen adalah seorang mantan pengacara hak asasi manusia yang beralih menjadi jurnalis video. Dia sudah cukup dikenal di kalangan aktivis, terutama setelah mendapatkan reputasi dengan meliput demonstrasi di Hong Kong tahun lalu.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: