Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendekatan Budaya, Cara Mandiri Sekuritas Garap Milenial

Pendekatan Budaya, Cara Mandiri Sekuritas Garap Milenial Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

2019 bukan tahun yang mudah bagi pasar keuangan Indonesia. Pasalnya sejumlah sentimen global dan adanya pemilu cukup memberikan tekanan bagi sejumlah perusahaan jasa keuangan.

Namun, hal ini tidak berdampak bagi Mandiri Sekuritas. Di tahun politik 2019, Mansek justru mampu mempertahankan dominasinya sebagai broker dengan nilai transaksi tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tiga tahun berturut-turut (2017-2019).

Tercatat, Mandiri Sekuritas berhasil membukukan nilai transaksi total Rp334,7 triliun, menempati peringkat pertama di Bloomberg League Table dengan pangsa pasar 7,6% dari total transaksi saham di BEI sebesar Rp4.424 triliun di 2019.

Baca Juga: Berkat Erick Thohir, Asing PDKT ke 3 Pentolan Himbara: Mandiri, BRI, dan BNI

Bukan cuma itu, di segmen investment banking, Mandiri Sekuritas melalui Mandiri Securities Singapore menjadi satu-satunya sekuritas lokal yang bersaing di pasar global bonds dengan menguasai pangsa pasar 14% dan nilai porsi penjaminan Rp31,6 triliun, atau meningkat 11% (yoy).

Capaian kinclong ini tentu tak lepas dari sejumlah strategi yang dilakukan anak usaha PT Bank Mandiri (persero) Tbk tersebut, khususnya dalam menggarap pasar milenial. Untuk merangkul pasar milenial yang sangat potensial, perseroan rela me-reframe atau membingkai ulang menjadi perusahaan yang ramah terhadap perilaku dan budaya generasi milenial.

Untuk diketahui, saat ini semua institusi, baik BUMN maupun swasta, ramai-ramai menyasar kalangan milenial. Ini wajar karena milenial merupakan pasar yang besar untuk digarap.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2018, dari total populasi 265 juta jiwa, sebanyak 63 juta jiwa adalah penduduk kategori generasi milenial (20-35 tahun). Populasi milenial ini bakal terus meningkat saat Indonesia mengalami bonus demografi di 2030.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: