Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ericsson: Kamilah Pemimpin Industri Jaringan 5G, Bukan Perusahaan China Itu!

Ericsson: Kamilah Pemimpin Industri Jaringan 5G, Bukan Perusahaan China Itu! Kredit Foto: Reuters/Eric Gaillard
Warta Ekonomi, Bogor -

Ericsson mengklaim merekalah pemimpin global dalam pasar peralatan jaringan 5G, bukan perusahaan asal China, Huawei.

Wakil Presiden Eksekutif Ericsson Fredrik Jejdling mengklaim pihaknya sudah membantu 24 peluncuran di 14 negara dunia di empat benua.

"Bagi kami, sulit untuk melihat siapapun di depan kami saat ini. Kami percaya kami memiliki portfolio kompetitif yang setara, bahkan melebihi pesaing kami," kata Jejdling, dikutip dari Phone Arena, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga: Jajaran Trump Beri Perpanjangan Izin ke Huawei, Biar Tetap Berbisnis dengan Perusahaan AS

Per akhir 2019, Ericsson memiliki 79 kontrak komersial 5G, sedangkan Nokia baru memiliki 63 kontrak dan Huawei baru berjumlah 50 kontrak.

Namun, Huawei menguasai 28% peralatan jaringan global. Nokia dan Ericsson masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga, sedangkan ZTE ada di posisi keempat.

Amerika Serikat (AS) telah menekan sekutunya untuk tak menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G-nya karena alasan keamanan nasional.

Sebagian besar penyedia peralatan jaringan diharuskan menawarkan antarmuka intersepsi yang sah untuk diakses oleh operator dan penegak hukum. "Huawei kabarnya merahasiakan lokasi antarmukanya bagi semua orang, kecuali pihaknya sendiri," begitu menurut laporan Phone Arena.

Prancis, Australia, dan Jepang mengikuti imbauan AS, sedangkan Jerman dan Inggris tidak--mereka mengizinkan Huawei memiliki peran terbatas dalam peluncuran jaringan 5G-nya.

Lebih lanjut, pada Oktober 2019, jajaran Trump meminta perusahaan jaringan AS seperti Cisco dan Oracle untuk mengembangkan produk demi menyaingi Huawei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: