Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perangi Virus Corona, Saudi Kirim Bantuan Medis ke China

Perangi Virus Corona, Saudi Kirim Bantuan Medis ke China Kredit Foto: Guest.gov.sa
Warta Ekonomi, Riyadh -

Arab Saudi menandatangani enam kontrak dengan perusahaan global untuk mengirim bantuan peralatan medis dan bantuan terkait lainnya ke China dalam upaya untuk memerangi wabah virus Corona baru, Covid-19. Pengiriman bantuan ini atas perintah Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Kontrak ditandatangani oleh King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar China di Kerajaan Arab Saudi. Pengawas Umum KSRelief, Dr Abdullah Al-Rabeeah, mengatakan kiriman pertama bantuan darurat akan tiba di China dalam lima hari. Bantuan tersebut mencakup 1.159 alat kesehatan, 300.000 masker pelindung N95 dan 1.000 jas pelindung.

Baca Juga: Beri Hasil Cepat, Turki Akan Ekspor Alat Deteksi Virus Corona

Menurut Al-Rabeeah, seperti dikutip Aawsat, Jumat (14/2/2020), sisa pengiriman lainnya diperkirakan akan mencapai China dalam waktu tidak lebih dari dua minggu. Dia menekankan bahwa Penjaga Dua Masjid Suci; Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, jelas memerintahkan agar bantuan segera dikirim ke negara Tirai Bambu. Menurutnya, KSRelief akan bekerja tanpa lelah untuk memenuhi permintaan Raja Salman.

Selain itu, ia mengatakan bantuan ke China menggarisbawahi hubungan yang kuat antara Riyadh dan Beijing. Al-Rabeeah menambahkan bahwa sikap mulia ini mencerminkan peran kemanusiaan perintis yang dimainkan Arab Saudi di dunia.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Kerajaan Arab Saudi; Chen Weiqing, memuji pemberian bantuan Arab Saudi. Menurutnya, hal itu mencerminkan niat mulia pemerintah Kerajaan terhadap rakyat China.

Dia menyampaikan rasa terima kasih Beijing kepada Raja Salman, Putra Mahkota Mohammad bin Salman dan pemerintah Arab Saudi serta rakyat Kerajaan atas dukungan mereka terhadap China dalam memerangi wabah virus Corona baru.

Wabah penyakit itu muncul pertama kali di Wuhan pada akhir Desember 2019 dan hingga hari ini (14/2/2020) sudah menewaskan 1.381 di China dan tiga orang di luar wilayah daratan China. Sedangkan jumlah orang yang terinfeksi di negara Tirai Bambu sudah mencapai 63.866. Virus ini sudah menyebar ke lebih dari 20 negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: