Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cak Imin Semprot Surabaya, PKB Belain: Gak Usah Sewot, Namanya Juga Suara Hati

Cak Imin Semprot Surabaya, PKB Belain: Gak Usah Sewot, Namanya Juga Suara Hati Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membuat pernyataan mengejutkan yang meyinggung Kota Surabaya, Jawa Timur. Cak Imin bilang Surabaya sebagai kota sejarah tak ada kemajuan.

Elite PKB pun ikut buka suara menjelaskan maksud cuitan Cak Imin. Ketua DPP PKB, Daniel Johan mengatakan cuitan di akun Twitter itu disampaikan Cak Imin usai menghadiri beberapa acara di Surabaya.

"Dan setelah berkeliling kemudian ngetuit begitu, dan saya rasa tidak perlu ada yang sewot karena tidak dalam posisi mengkritik kok. Namanya suara hati," kata Daniel, dalam pesan singkatnya, Minggu, 19 Februari 2020.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kasus Penghinaan Wali Kota Surabaya, Risma

Daniel menekankan ucapan Cak Imin sebagai suara hati yang harus dianggap sebagai masukan dan refleksi bersama agar Surabaya menjadi lebih baik. Ia pun kembali menjelaskan suara hati Cak Imin itu dengan membandingkan Surabaya dengan kota lain seperti Palembang, Sumatera Selatan dan Medan, Sumatera Utara. Menurut dia, saat ini kondisi pembangunan di Surabaya tertinggal dari dua kota tersebut.

"Surabaya katanya kota nomor 2 di Indonesia. Tapi, dengan Palembang dan Medan saja tertinggal. Misalnya, Surabaya enggak ada LRT, belum ada stadion bertaraf internasional, tidak terlihat perkembangan pembangunan infrastruktur yang signifikan," jelas Daniel yang juga anggota DPR tersebut.

Kata Daniel, pembangunan di Surabaya selama ini terlalu berat di wilayah barat dan timur. Namun, kawasan lain masih menyisakan kekumuhan. Lalu, persoalan warga Surabaya yang sulit mengurus tanah menjadi sertifikat hak milik atau SHM.

Baca Juga: Digarap KPK, Cak Imin Jadi Tersangka Kasus Proyek PUPR?

Kemudian, ia menyinggung peringkat Kota dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya yang juga tertinggal dari kota lain.

"Bahkan tahun 2019, peringkat Kota dgn Indeks Pembangunan Manusia, Surabaya hanya di urutan ke 12. Kalah dengan Yogyakarta, Sleman, dan Jaksel misalnya," tuturnya.

Sebelumnya, Cak Imin mengunggah gambar foto yang menunjukkan sebuah kota dengan pemandangan rumah dan bangunan yang berdempet-dempetan di Twitternya, @cakimiNOW, Sabtu, 15 Februari 2020. Dalam cuitannya, Wakil Ketua DPR itu menulis soal Surabaya yang tak ada kemajuan signifikan.

"Surabaya, kota sejarah dan legenda... Tapi kok gak onok kemajuan yang significant ya?" tulis Cak Imin dalam Twitternya tersebut.

Beberapa jam usai cuitan pertama, Cak Imin kembali mem-posting tulisan kembali menyinggung Surabaya.

"Surabaya bisa disebut kota maju karena apa aja? Contohnya rek?," demikian tambahan cuitannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: