Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masker Seharga Emas Jadi Sorotan Media Asing, YLKI: Harus Ditindak Tegas!

Masker Seharga Emas Jadi Sorotan Media Asing, YLKI: Harus Ditindak Tegas! Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mewabahnya virus corona atau Covid-19 membuat harga masker mengalami kenaikan di Indonesia. Bahkan, seorang pedagang mengaku harga masker sudah melampaui harga satu gram emas.

Dikutip dari Straits Times, Minggu (16/2/2020), harga masker untuk satu kotak isi 20 masker N95 3M di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harganya sudah melonjak hingga tujuh kali lipat atau menjadi Rp1,5 juta. Sementara harga satu gram emas di Indonesia sekira Rp800 ribu.

Padahal, di Indonesia belum ada laporan yang menyebutkan ada warga positif terjangkit virus corona. Namun, permintaan masker begitu pesat, bahkan sejumlah apotek kehabisan stok.

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Kim Jong Un Tampil di Tengah Wabah Virus Corona untuk Kunjungi. . . .

Untuk masker bedah tiga lapis, yang bahannya lebih tipis mencapai Rp275 ribu dengan isi 50 masker satu kotak, sedangkan harga normalnya Rp30 ribu.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, telah meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menyelidiki harga selangit.

"Kami menyerukan kepada KPPU dan polisi untuk mengambil langkah tegas untuk menghentikan pihak mana pun yang bertindak tidak bertanggung jawab," kata Ketua YLKI, Sudaryatmo.

Menurut Sudaryatmo, pemerintah harus bergerak dan menetapkan plafon harga 30 persen di atas harga biasanya. Ia menilai, harus ada sanksi bagi pedagang yang menaikkan harga di luar batas.

Baca Juga: Catat Nih! Penimbun Masker Bakal Dipenjara dan Didenda Ratusan Juta

Atas melonjaknya permintaan masker, pedagang grosir tampaknya mulai menjatah pasokan ke pengecer. Diungkapkan pemilik Toko Aini di Pasar Pramuka kepada The Straits Times bahwa pemasoknya sekarang mengizinkannya mengambil hanya antara lima dan 10 karton topeng, turun tajam dari 50 yang sebelumnya dia ambil.

"Pedagang grosir saya memberi tahu saya bahwa mereka harus memenuhi pesanan dari luar negeri, Cina dan Jepang," kata Aini, yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya.

Dia mengatakan, sanitiser tangan juga telah melihat penjualan cepat dan botol 500ml sekarang dijual seharga Rp80 ribu, naik dari biasanya Rp45 ribu.

Pada Senin, Kementerian Kesehatan Indonesia telah menempatkan jumlah kasus dugaan virus korona sebanyak 62, di mana 59 di antaranya dinyatakan negatif. Indonesia memiliki kurang dari lima kasus dan melaporkan tidak ada kematian selama epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) pada tahun 2003.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: