Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedubes AS di Irak Dihujani Roket, 5.200 Tentara AS Jadi Target Serangan!

Kedubes AS di Irak Dihujani Roket, 5.200 Tentara AS Jadi Target Serangan! Kredit Foto: Northern Fleet press service/TASS/Vladimir Ivashchenko
Warta Ekonomi, Baghdad -

Sejumlah roket menghantam kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di ibu kota Irak pada Minggu (16/2/2020) pagi. Serangan tersebut mengirimkan sirine peringatan yang menggelegar di seluruh markas diplomatik tersebut.

Seorang sumber di kedutaan AS mengatakan, belum diketahui dampak yang ditimbulkan akibat serangan roket tersebut. The Guardian melaporkan, ada beberapa ledakan kuat yang diikuti oleh pesawat yang berputar di dekat zona hijau. Zona hijau adalah kantong keamanan tertinggi AS di Baghdad.

Baca Juga: Gak Becus Tangani Virus Corona, Sejumlah Pejabat China Dipaksa Lengser!

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah salah satu faksi yang didukung Iran, Harakat al-Nujaba, mengumumkan akan mengusir pasukan Amerika dari negara itu dalam hitungan jam. Kelompok itu mengunggah foto yang diklaim adalah kendaraan militer AS.

"Kami lebih dekat dari yang Anda pikirkan," tulis kelompok itu di Twitternya.

Serangan roket tersebut adalah serangan ke-19 yang terjadi sejak Oktober. Serangan itu menargetkan kedutaan atau sekitar 5.200 tentara AS yang ditempatkan bersama pasukan lokal di seluruh Irak.

Baca Juga: Lagi Patroli di Laut Arab, Kapal Perang AS Sita Ratusan Rudal Milik Iran

Pada akhir Desember, serangan roket ke markas K1 di Irak utara menewaskan seorang kontraktor AS dan menyebabkan serangkaian peristiwa dramatis. Washington menanggapi dengan serangan balasan terhadap faksi garis keras Hashing di Irak barat. Beberapa hari kemudian serangan pesawat tak berawak Amerika di Baghdad menewaskan kepala militer Iran, Qassem Suleimani dan wakilnya Abu Mahdi al-Muhandis. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: