Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Larangan Jokowi ke Kediri, Andi Arief Sebut Kekuasaan Jokowi dalam Tekanan

Heboh Larangan Jokowi ke Kediri, Andi Arief Sebut Kekuasaan Jokowi dalam Tekanan Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo dilarang berkunjung ke Kediri, Jawa Timur oleh pejabat istana seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Larangan ini karena mitos Kediri yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap kekuasaan Jokowi yang berpotensi dilengserkan.

Politikus Demokrat, Andi Arief, pun ikut angkat bicara terkait isu ini. Ia membandingkan saat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjadi Presiden RI ke-6 dengan mengunjungi Kediri sebanyak dua kali pada 2007 dan 2014. Dengan kedatangan SBY dua kali itu seharusnya Pramono paham tak ada kaitan Kediri dengan kekuasaan Jokowi.

Baca Juga: Pramono Anung Bilang Jokowi ke Kediri Bisa Dilengserkan, Ini Respons Elite PDIP

"Tahun 2007, SBY mengunjungi Kediri. Kunjungan kedua di tahun 2014. Pak Pramono Anung sangat mengerti bahwa tidak ada hubungan Kediri dengan pudarnya kekuasaan Pak Jokowi," demikian tulis Andi Arief dalam cuitannya di Twitter yang dikutip Senin, 17 Februari 2020. 

Andi pun punya makna mendalam dari larangan Jokowi ke Kediri tersebut. Ia menangkap kekuasaan Jokowi seperti dalam tekanan.

"Ada pesan mendalam bahwa kekuasaan Pak Jokowi sedang dalam berbagai tekanan yang tidak mudah," tambah Andi.

Pernyataan Pramono Anung yang mengaku termasuk yang melarang Jokowi untuk berkunjung ke Kediri, Jawa Timur menarik perhatian. Hal ini disampaikan Pram, sapaan akrabnya, di depan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidsyatul Mubtadien Lirboyo, Kediri.

Dia menilai Kediri merupakan wilayah wingit untuk didatangi presiden. Ia tak ingin momen Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang lengser usai dari Kediri terulang ke Jokowi. Beda dengan Jokowi, untuk Wakil Presiden Maruf Amin dinilai tak ada masalah jika ke Kediri.

"Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta. Kalau Pak Wapres tidak apa-apa," ujar Pramono beberapa waktu lalu.

Merespons isu itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rokhimin Dahuri, menilai pernyataan Pramono dalam konteks bercanda. Pramono mengatakan dia termasuk yang menyarankan Jokowi tidak ke Pesantren Lirboyo Kediri lantaran khawatir dilengserkan.

"Enggak lah itu joke aja itu. Di zaman modern begini Pak Jokowi enggak percaya begitu-begituan," kata Rokhimin baru-baru ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: