Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Menteri SBY: Banyak yang Gak Percaya Indonesia 'Kebal' Corona, Kok Bisa?

Eks Menteri SBY: Banyak yang Gak Percaya Indonesia 'Kebal' Corona, Kok Bisa? Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dahlan Iskan mengatakan dirinya pernah mengatakan kepada 10 orang bahwa Indonesia sejauh ini kebal dengan virus corona yang mematikan.

"Tidak satu pun dari 10 orang itu yang percaya kalau virus corona belum masuk Indonesia," katanya, seperi dikutip, Senin (17/2), dari tulisan di blog pribadinya www.disway.id yang berjudul "Kebal Virus".

Baca Juga: Bill Gates Cemaskan Wabah Virus Corona: Ini Tantangan Besar!!

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Jepang Siap Pulihkan Kondisi

"Bahkan ada yang memandang lebih rendah lagi: mungkin peralatan di Indonesia belum memadai untuk bisa mendeteksi virus corona. Saya hanya tertawa mendengar jawaban yang seperti itu. Apa boleh buat. Reputasi kita memang belum tinggi. Padahal dalam banyak hal kita bisa lebih baik," tambah dia.

Berikut tulisan lengkap Dahlan Iskan: 

Kebal Virus

Inilah pertanyaan yang sama yang saya ajukan kepada 10 orang yang berbeda di negara yang berlainan:

Mengapa tidak ada virus corona di Indonesia? Percayakah Anda?

"Tidak mungkin tidak ada di Indonesia. Virus ini sudah menyerang seluruh negara di Asia," jawab seorang teman di Singapura. Ia bukan Robert Lai. Tapi pendapatnya sama dengan Robert.

Tidak satu pun dari 10 orang itu yang percaya kalau virus corona belum masuk Indonesia.

Inilah zaman persepsi --yang fakta kalah dengan persepsi. Dan itulah nasib Indonesia --dipersepsikan seperti itu.

Bahkan ada yang memandang lebih rendah lagi: mungkin peralatan di Indonesia belum memadai untuk bisa mendeteksi virus corona.

Saya hanya tertawa mendengar jawaban yang seperti itu. Apa boleh buat. Reputasi kita memang belum tinggi. Padahal dalam banyak hal kita bisa lebih baik.

Misalnya dalam hal penyakit-penyakit tropik. Pasti dokter Indonesia lebih ahli. Tapi ada saja orang kaya Indonesia yang tetap emosional. Yang mengagungkan dokter Singapura secara membabi buta.

Orang kaya itu terkena demam berdarah. Tinggalnya di Jakarta. Ia segera dibawa ke Singapura karena hanya percaya dokter Singapura.

Saya terlambat tahu itu. Saya tidak sempat menasihatinya. Akhirnya ia meninggal dunia di Singapura.

Masih begitu mudanya --untuk ukuran saya. Ia belum lagi 55 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: