Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Gencar Tuding Perusahaan Ini Jadi 'Mata-Mata' China, Eh Malah CIA yang Kena!

Amerika Gencar Tuding Perusahaan Ini Jadi 'Mata-Mata' China, Eh Malah CIA yang Kena! Kredit Foto: AP/Carolyn Kaster
Warta Ekonomi, Bogor -

Huawei terus mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS), bahkan berkali-kali dituding sebagai mata-mata Pemerintah China sehingga dinilai berbahaya bagi keamanan nasionalnya. Namun ternyata, kini malah badan intelijennya, CIA, yang terbongkar 'memata-matai' percakapan di sejumlah negara.

CIA dan Badan Intelijen Jerman (BND) terungkap 'mencuri dengar' percakapan rahasia beberapa negara lewat peralatan komunikasi rahasia karya korporasi Swiss, Crypto AG.

"Tindakan CIA ini membuka mata kita tentang alasan Amerika sangat menolak perusahaan-perusahaan teknologi China dan Rusia mengembangkan jaringan infrastruktur telekomunikasi dan teknologinya, laiknya 5G (belakangan ini)," jelas jurnalis bernama Neil Clark, dikutip dari Russia Today, Senin (17/2/2020).

Baca Juga: CIA dan Intelijen Jerman Retas Dokumen Rahasia Berbagai Negara

Contohnya, tambah Clark, Kaspersky (Rusia) dan Huawei (China) mendapatkan sanksi sampai tak boleh terlibat dalam jarinan institusi Pemerintah AS. Belum lagi, AS juga meminta sekutu-sekutunya memblokir komponen teknologi 5G Huawei.

Ia juga menerangkan, "AS kerap kali menyebutkan bahaya yang Huawei bawa. Lalu, bagaimana dengan CIA dan Crypto AG?"

Apalagi, WSJ melaporkan, salah satu pejabat AS menyebut perusahaan China itu punya kemampuan meretas melampaui satu dekade.

"Jika yang disampaikan oleh AS benar, saya yakin itu karena China mengambil langkah yang sama dengan AS--yang telah memata-matai negara lain secara diam-diam," tambah Clark.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: