Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kandidat Capres Partai Demokrat Michael Bloomberg Jadi Sasaran Tembak Rivalnya

Kandidat Capres Partai Demokrat Michael Bloomberg Jadi Sasaran Tembak Rivalnya Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Washington -

Kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Michael Bloomberg menjadi sasaran tembak para rivalnya dalam memperebutkan tiket nominasi pemilu presiden pada November 2020 mendatang. Bloomberg ditantang pada debat kandidat capres untuk menguji visi dan misi kepemimpinannya.

Bloomberg, konglomerat media dan mantan Wali Kota New York, telah menghabiskan dana besar-besaran untuk kampanye di televisi dan media cetak. Dia memang terlambat masuk dalam bursa pertarungan nominasi capres Partai Demokrat untuk menghadapi Presiden Donald Trump. Dia juga belum mengikuti debat kandidat capres tersebut. Namun, Bloomberg bisa ikut debat yang akan digelar pada Rabu (192) jika jajak pendapat publik meraih nilai 10%.

“Dia (Bloomberg) seharusnya tidak bersembunyi di balik gelombang udara (iklan televisi dan online),” sindir kandidat capres dan Senator Minnesota Amy Klobuchar dilansir NBC.

Baca Juga: Pengusaha Andrew Yang Mundur dari Bursa Pilpres AS 2020

“Saya tidak bisa mengalahkan di gelombang udara (iklan televisi), tapi saya bisa mengalahkannya di panggung debat. Saya pikir rakyat Amerika Serikat (AS) ingin membuat keputusan,” katanya.

Mantan wakil presiden AS Joe Biden mengungkapkan akan menantang Bloomberg atas catatan kepemimpinan saat menjadi wali kota terutama strategi “stop and frisk” yang menjerat sejumlah warga kulit hitam dan warga keturunan Latin. Bloomberg meminta maaf atas kebijakan itu pada November lalu sesaat sebelum dia mengumumkan pencalonannya. “Hal itu adalah USD60 miliar bisa membeli banyak iklan. Tapi, itu tidak bisa menghapus catatanmu,” kata Biden.

Sedangkan Bernie Sanders yang memenangkan pemilu pendahuluan New Hampshire mengungkapkan, Mike Bloomberg tidak akan menghasilkan “keterkejutan dan energi” untuk memenangkan Gedung Putih. “Kebenaran sederhana adalah Wali Kota Bloomberg dengan segala uangnya, tidak akan menciptakan kegembiraan dan energi yang dibutuhkan pemilih untuk turun ke tempat pemungutan suara agar bisa mengalahkan Donald Trump,” kata Sanders. Sanders memang musuh utama bagi Bloomberg. Kenapa Sanders mengkritik undang-undang gaji minimum, kebijakan, pajak bagi orang kaya, dan mengatur konglomerasi Wall Street.

Selain itu, kampanye Bloomberg kerap menghadapi tudingan kalau dia pernah berkomentar tidak sopan terhadap perempuan. Perusahaannya Bloomberg LP juga mengembangkan lingkungan keras dan kasar bagi pekerja perempuan. Namun, tim kampanye menolak tuduhan itu. “Perusahaan saya, yakni Wall Street yang menyediakan berita dan informasi keuangan hanya memiliki sedikit kasus kekerasan seksual. Sebagian besar orang mengatakan kita adalah tempat yang hebat untuk bekerja,” katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: