Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Retno Bilang 3 WNI Positif Corona, Rupiah Gundah Gulana!

Menlu Retno Bilang 3 WNI Positif Corona, Rupiah Gundah Gulana! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengonfirmasi bahwa tiga dari 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal pesiar mewah di Jepang, Diamond Princess, positif terinfeksi virus corona. Retno mengatakan, pemerintah melalui KBRI sudah diberangkatkan ke Chiba untuk memastikan ketiga WNI tersebut mendapatkan penanganan yang tepat dari otoritas Jepang.

"Dari tiga WNI yg sudah dinyatakan confirmed, dua di antaranya dibawa ke RS di kota Chiba. Sementara yang satu sedang menjalani proses untuk menuju ke RS sehingga per detik ini saya belum dapat menyampaikan satu WNI itu dibawa ke RS mana," jelas Retno, Jakarta, Selasa (18/02/2020).

Baca Juga: Rupiah Sangar di Asia, Dolar AS Kuasai Dunia!

Apa yang disampaikan Menlu tersebut jelas menjadi kabar buruk bagi Indonesia, di mana selama ini tidak ada satu pun kasus virus mematikan itu yang menginfeksi WNI. Di tengah proses penanganan ketga WNI tersebut, nilai tukar rupiah menjadi semakin gundah gulana dan tertekan semakin dalam oleh mayoritas mata uang global.

Baca Juga: Kartika Wirjoatmodjo Dikabarkan Bakal Jadi Komut BRI, Asing Tergiur Cuan Saham BBRI

Hingga pukul 14.59 WIB, rupiah bertengger di posisi terdalamnya dengan depresiasi -0,27% ke level Rp13.690 per dolar AS. Meski unggul atas dolar Australia (0,16%), mata uang Garuda itu masih tak dapat berkutik di hadapan euro (-0,25%) dan poundsterling (-0,23%).

Sementara itu, di tingkat regional, rupiah nampak tertekan terhadap yen (-0,43%), dolar Hong Kong (-0,23%), dan dolar Taiwan (-0,04%). Beruntungnya, rupiah masih tampil lebih baik daripada won (0,26%), baht (0,11%), yuan (0,05%), dan dolar Singapura (0,02%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: