Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Evakuasi Ratusan Warganya dari Diamond Princess, 14 Orang Positif Corona

AS Evakuasi Ratusan Warganya dari Diamond Princess, 14 Orang Positif Corona Kredit Foto: Unsplash/Paul Weaver
Warta Ekonomi, California -

Amerika Serikat (AS) telah mengevakuasi lebih dari 300 warga negaranya yang dikarantina di sebuah kapal pesiar di Jepang ke pangkalan militer di California. Di antara mereka yang diterbangkan pulang, 14 di antaranya dikonfirmasi terinfeksi virus corona Covid-19.

Ke-338 warga AS itu diterbangkan dari Jepang setelah hampir dua pekan dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess yang ditahan di Pelabuhan Yokohama. Kapal tersebut dikarantina setelah salah satu penumpangnya, yang turun di Hong Kong, kedapatan positif terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Jaga Etika, Kemenlu Rahasiakan Nama 3 WNI di Diamond Princess Positif Corona

Hingga saat ini sedikitnya 454 orang di dalam kapal tersebut telah positif terinfeksi, menjadikan kapal itu pusat kumpulan kasus virus corona terbesar di luar daratan China.

Dua pesawat jet yang digunakan untuk mengevakuasi warga AS dari Jepang dilaporkan telah tiba di Negeri Paman Sam.

Satu penerbangan tiba dengan disambut petugas berpakaian hazmat di Pangkalan Gabungan San Antonio, Texas, sementara satu penerbangan lain mendarat di Pangkalan Udara Travis, California beberapa jam sebelumnya.

Seluruh penumpang pesawat tersebut kembali menjalani karantina selama dua pekan.

Meskipun para pejabat AS mengatakan bahwa penumpang dengan gejala virus corona tidak akan dipulangkan, 14 penumpang yang pada menit-menit terakhir ditemukan positif terinfeksi virus itu tetap diizinkan naik ke pesawat.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, penumpang yang terinfeksi terpapar ke penumpang lain selama sekitar 40 menit sebelum mereka diisolasi.

"Baru ketika mereka dinaikkan ke dalam bus-bus ini, kami diberi tahu bahwa hasil positif ini telah kembali dari pemerintah Jepang," kata Dr. William Walters, seorang pejabat medis senior untuk Departemen Luar Negeri, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (18/2/2020).

"Mereka kemudian diturunkan dari bus, dipindahkan ke pesawat dan area isolasi khusus itu, yang merupakan tempat paling aman bagi mereka untuk menjauh dari penumpang lainnya dan memberi kami waktu untuk mengambil keputusan," lanjutnya.

Menurut laporan terakhir yang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah total infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi telah melebihi 70.000 kasus, dengan sedikitnya 1.800 korban meninggal dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: