Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Nilai 80 Persen Kasus Corona Masuk Kategori Ringan, Kenapa?

China Nilai 80 Persen Kasus Corona Masuk Kategori Ringan, Kenapa? Kredit Foto: Reuters/China Daily
Warta Ekonomi, Beijing -

Sebanyak 1.890 kasus virus corona tipe baru dilaporkan terjadi di wilayah China daratan pada Selasa (18/2/2020). Selain itu, terdapat 99 kematian, yang membuat secara total ada 1.869 kematian sejak wabah terjadi di negara itu pada akhir Desember 2019.

Sementara itu, 73.336 kasus positif corona telah terdeteksi di seluruh dunia. Meski demikian, China menyebut, 80 persen di antara kasus virus corona terbaru dikategorikan ringan. Sebanyak 12.921 orang disebut telah sembuh dari infeksi corona.

Baca Juga: China Beri Pengobatan Tradisional Berumur Sekitar 3.000 Tahun untuk Pasien Corona

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China memberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) gambaran lebih jelas tentang wabah virus yang dinamakan secara resmi sebagai Covid-19 itu. Salah satunya adalah mengenai perkembangan dan tujuan lebih lanjut.

“Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah penurunan kasus yang dilaporkan akan berlanjut. Masih ada skenario lainnya,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers.

Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, wilayah tengah China. Dalam dua bulan terakhir, penyebaran virus corona jenis baru terjadi dengan cepat di wilayah daratan Negeri Tirai Bambu serta ke puluhan negara lainnya.

Studi terbaru melaporkan bahwa 44.672 kasus dikonfirmasi di China pada 11 Februari lalu. Virus corona jenis baru menyebabkan gejala seperti pneumonia pada 14 persen orang-orang yang terinfeksi dan lima persen mengalami penyakit kritis. Kemudian, diketahui tingkat kematian dari kasus yang dikonfirmasi adalah  2,3 persen-2,8 persen untuk pria dibandingkan 1,7 persen untuk perempuan.

Meski tingkat kematian dinilai lebih rendah dibandingkan SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS yang disebabkan virus corona, namun Covid-19 pada akhirnya bisa terbukti lebih mematikan dengan menyebar lebih banyak antarmanusia. Flu biasa memiliki tingkat ematian 0,1 persen, namun bisa membunuh ratusan ribu orang karena menginfeksi jutaan manusia setiap tahunnya.

Dalam kasus Covid-19, anak-anak relatif lebih sedikit terkena dan resiko kematian meningkat pada orang-orang lanjut usia. Risiko juga lebih tinggi di antara mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya, seperti lebih dari 10 persen untuk orang-orang yang memiliki penyakit jantung. Kemudian, risiko lebih tinggi diantara orang-orang di Provinsi Hubei, dibandingkan wilayah lainnya di China.

Kasus virus corona jenis baru mengalami penurunan sejak 1 Februari lalu. Namun, jumlah bisa berubah ketika banyak orang yang kembali bekerja dan melakukan kegiatan belajar di sekolah pasca liburan Tahun Baru Imlek.

Pemerintah China telah berusaha mencegah hal itu dengan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek dan memberlakukan pembatasan perjalanan ketat. Selain itu, bagi siapapun yang kembali dari luar wilayah dekat pusat epidemi virus corona diminta untuk mengarantina diri sendiri masing-masing selama 14 hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: