Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Lanjut Usia Paling Berisiko Tertular Virus Corona, Kenapa?

Orang Lanjut Usia Paling Berisiko Tertular Virus Corona, Kenapa? Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Wuhan -

Pejabat Kesehatan China merilis rincian pertama lebih dari 70 ribu kasus virus corona jenis baru yang ada di negara itu dalam sebuah studi terbesar sejak wabah dimulai pada akhir Desember 2019.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CCDC), lebih dari 80 persen kasus dikategorikan ringan.

Baca Juga: China Nilai 80 Persen Kasus Corona Masuk Kategori Ringan, Kenapa?

Namun, infeksi virus corona jenis baru ini paling berisiko terhadap orang-orang yang telah memiliki penyakit lain, serta mereka di usia lanjut. Penelitian juga menunjukkan risiko tinggi bagi para staf medis. 

Temuan dari studi menempatkan tingkat kematian keseluruhan virus yang dinamakan secara resmi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai COVID-19 adalah sebesar 2,3 persen.

Di Provinsi Hubei, yang terkena dampak paling buruk dari wabah, dilaporkan tingkat kematian adalah 2,9 persen dibandingkan dengan hanya 0,4 persen di seluruh daratan China. 

Jumlah resmi terkait infeksi virus corona yang dirilis pada Selasa (18/2/2020) menunjukkan adanya 98 kematian terbaru serta 1.886 kasus terbaru dalam satu hari terakhir.

Setidaknya 93 dari kematian terbaru ada di Hubei, demikian 1.807 kasus. 

Pihak berwenang China melaporkan lebih dari 12 ribu orang telah pulih dari infeksi virus corona jenis baru.

COVID-19 menyebabkan gejala seperti pneumonia pada 14 persen orang-orang yang terinfeksi dan lima persen mengalami penyakit kritis.

Kemudian, diketahui tingkat kematian dari kasus yang dikonfirmasi adalah  2,3 persen -2,8 persen untuk pria dibandingkan 1,7 persen untuk perempuan. 

Meski tingkat kematian dinilai lebih rendah dibandingkan SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS yang disebabkan virus corona, tetapi COVID-19 pada akhirnya bisa terbukti lebih mematikan dengan menyebar lebih banyak antar manusia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: