Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Anjlok 33%, HSBC Niat Fokus di Timur Tengah dan Asia, Yakin? Kan Ada Corona?

Laba Anjlok 33%, HSBC Niat Fokus di Timur Tengah dan Asia, Yakin? Kan Ada Corona? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rencana perombakan bisnis, HSBC global dan tim pemasaran akan fokus menggarap pasar Asia dan Timur Tengah. Sebab, Asia jadi salah satu sumber pendapatan HSBC yang terbesar.

Namun, belakangan ini Asia dilanda wabah virus corona. Penyakit itu bahkan menyebabkan gangguan ekonomi di Hong Kong dan China sehingga berpotensi memengaruhi kinerja pada 2020.

Maka bukan tidak mungkin kalau wabah itu juga membawa dampak tak baik terhadap pendapatan HSBC dalam waktu tertentu. "Dampak terhadap pendapatan berpotensi memburuk jika wabah virus masih berlanjut hingga enam bulan ke depan," kata Kepala Keuangan HSBC, Ewan Stevenson, dilansir dari CNN Internasional, Rabu (19/2/2020).

Baca Juga: Kacau! Bank Ini Mau PHK 35 Ribu Karyawan dan Potong Aset Hingga Rp1 Kuadriliunn, Alasannya . . . .

Jika corona terus berlanjut sampai paruh kedua tahun ini, HSBC memprediksi mesti membuat cadangan kerugian kredit tambahan hingga US$600 juta (sekitar Rp8,2 triliun), tambah Stevenson.

Namun, itu tak mengurangi daya tarik China, Hong Kong, dan negara-negara Asia lainnya di mata HSBC. "Mereka tetap menjadi mesin pertumbuhan bisnis selama beberapa tahun ke depan," jelas Kepala Eksekutif sementara HSBC, Noel Quinn.

Sebelumnya, kabar mengenai rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 35 ribu karyawan global Bank HSBC mengudara. Niat itu juga merupakan bagian dari perombakan bisnis secara masif. 

Tak cuma PHK, Bank HSBC juga berniat memotong aset senilai Rp1,4 kuadriliun (US$100 miliar) pada akhir 2022 demi mengurangi kerugian senilai Rp61,7 triliun. Perlu diketahui, laba sebelum pajak HSBC di AS menurun dari US$20 miliar pada 2018, jadi US$13,3 miliar pada 2019.

Belum lagi, adanya penyederhanaan struktur organisasi perusahaan sebagai dampak teknologi dan digitalisasi bisnisnya.

Karena itulah, Bank HSBC berencana menutup sepertiga cabang di AS lalu memindahkan sumber daya ke Asia dan Timur Tengah.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: