Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Media China Diduga Sebagai Alat Propaganda, Respons AS Keras

5 Media China Diduga Sebagai Alat Propaganda, Respons AS Keras Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengambil pendekatan garis keras yang semakin meningkat terhadap China.

Terbaru, Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) memasukkan lima media China sebagai "misi asing".

Baca Juga: Trump Tolak Usulan Pembatasan Penjualan Komponen Jet AS ke China

Lima media China yang dimasukkan ke dalam "misi asing" itu adalah Xinhua, China Global Television Network, China Radio International, China Daily Distribution Corporation, Hai Tian Development USA.

Deplu AS menyebut kelima media itu pada dasarnya agen propaganda yang disponsori negara dan agen mata-mata Partai Komunis China (PKC)

Tindakan ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Misi Asing dan telah dilakukan sejak Desember.

“Tindakan ini sudah lama tertunda. Selama bertahun-tahun, apa yang disebut outlet media ini telah menjadi corong Partai Komunis China dan outlet-outlet China ini menjadi lebih agresif,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo seperti dikutip Fox News dari Axios, Rabu (19/2/2020).

Dengan penunjukkan itu, perusahaan media harus memberi tahu Kantor Misi Asing tentang personel mereka di AS dan perubahan lain apa pun terhadapnya, bersama dengan kepemilikan properti mereka saat ini di AS.

Selain itu, persetujuan sebelumnya akan diperlukan untuk mendapatkan properti baru, termasuk sewa.

"Entitas yang ditunjuk sebagai misi asing harus mematuhi persyaratan administrasi tertentu yang juga berlaku untuk kedutaan dan konsulat asing di Amerika Serikat," menurut dokumen Departemen Luar Negeri yang diperoleh Fox News.

"Pada saat ini, mereka harus memberi tahu Departemen Luar Negeri tentang daftar nama personel mereka serta kepemilikan real estat mereka," seperti halnya negara mana pun mengenai personil diplomatiknya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: