Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba BRI Agro Bakal Lompat Dua Kali Lipat, Caranya Gimana?

Laba BRI Agro Bakal Lompat Dua Kali Lipat, Caranya Gimana? Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menyataka jika pertumbuhan laba bersih di 2020 akan melompat dua kali lipat dari perolehan di sepanjang 2019 yang senilai Rp51,06 miliar.

 

Direktur Utama BRI Agro, Ebeneser Girsang mengatakan bahwa BRI Agro telah menyiapkan beberapa strategi untuk memperbaiki laba bersih perseroan. Salah satunya dengan membenahi portofolio kredit perseroan dengan menggenjot porsi kredit ritel dan konsumer.

 

“Di 2020 kita akan mulai menggeser atau menambah porsi kredit ritel dan konsumer yang diharapkan bisa berikan yield lebih tinggi dibanding kredit menengah. Selain itu kita juga kembangkan digital banking, jadi selain cara konvensional kita juga pendekatan digital dengan platform pinang dan juga kita kerja sama dgn pihak ketiga yang bermain digital loan,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (19/2/2020). 

 

Baca Juga: Ebeneser Jadi Orang Nomor Satu di BRI Agro Menggantikan Agus yang Pindah ke BRI

 

Selain itu, lanjut Eben, pihaknya akan melakukan perbaikan pada kualitas kredit. Pasalnya, ada 12 nasabah yang menjadi sasaran perseroan. Apabila satu atau dua nasabah selesai, maka laba bersih perseroan juga akan melonjak. .

 

Dia mengungkapkan, pada tahun lalu tantangan terberat AGRO pada kualitas kredit. "Ada dua nasabah kami yang porsinya (kredit bermasalah) hampir 50 persen dari non performing loan (NPL). Sehingga, menggerus laba bersih kami," ucap Ebeneser.

 

Baca Juga: Begini Cara BRI Agro Tingkatkan Perolehan Dana Murah

 

Di tempat yang sama, Direktur Operasional dan Keuangan AGRO, Arif Wicaksono menyebutkan bahwa pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 9-11 persen (year-on-year).

 

Pada 2019, penyaluran kredit AGRO bertumbuh 23,58 persen (yoy) menjadi Rp19,37 triliun. Sedangkan DPK tercatat meningkat 17,05 persen (yoy) menjadi Rp21,14 triliun. "LDR (loan to deposit ratio) kami masih bisa terjaga di level aman sebesar 91,59 persen," ucapnya.

 

Dia mengatakan, NPL AGRO per akhir 2019 meningkat menjadi 4,86 persen (net), karena adanya penurunan kualitas kredit pada segmen menengah dan ritel. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) AGRO di 2019 sebesar 24,28 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: