Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan China Hukum Pegawainya yang Terlalu Banyak Jalan Kaki karena...

Perusahaan China Hukum Pegawainya yang Terlalu Banyak Jalan Kaki karena... Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Beijing -

Sebuah perusahaan di China mewajibkan karyawannya untuk push-up sebagai hukuman jika terpantau melalui aplikasi penghitungan langkah, menunjukkan mereka berjalan kaki terlalu banyak saat bekerja dari rumah.

Karyawan dari perusahaan media di Provinsi Shanxi harus melakukan 20 kali push up jika diketahui berjalan kaki lebih 1.000 langkah dalan sehari.

Baca Juga: Langkah Penanganan Corona Dipuji, WHO: China Berhasil Kendalikan 'Api'

Melansir Daily Mail, Rabu (19/2/2020) yang mengutip sumber orang orang dalam perusahaan, melaporkan, tujuan kebijakan itu bukan untuk memantau pergerakan pekerja, tetapi untuk memastikan mereka melakukan karantina dan tinggal di rumah wabah virus corona atau Covid-19.

Dilaporkan bahwa perusahaan di Taiyuan melacak karyawannya menggunakan program perangkat lunak seluler, yang mencatat jumlah langkah semua pekerja.

Seorang karyawan mengatakan bahwa dia mendukung aturan itu.

Pria yang tidak disebutkan namanya, yang telah dihukum, mengatakan melakukan push-up dapat membantunya berolahraga.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa [kebijakan] itu masuk akal atau tidak masuk akal. (Lagi pula), itu tidak melibatkan hukuman finansial. Terlebih lagi, melakukan push-up dapat membantu saya berolahraga. Saya pikir itu cukup bagus," katanya kepada outlet berita video China, Pear.

Dia mengklaim bahwa dia telah berjalan terlalu banyak karena dia harus membawa hewan peliharaannya ke halaman.

Karyawa harus melaporkan kegiatan mereka hari itu jika jumlah langkah mereka melebihi 2.000, menurutnya.

Berita itu muncul setelah Provinsi Hubei, pusat wabah, melarang warganya meninggalkan tempat tinggal mereka kecuali ada “keadaan khusus”.

Aturan itu adalah bagian dari upaya baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Hubei pada Minggu untuk memperketat pembatasan aktivitas 58 juta penduduk demi mencegah penyebaran Covid-18.

Merujuk data Komisi Kesehatan Nasional China pada Selasa (18/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona sudah menembus 2.004 orang dan menginfeksi 74.185.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: