Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Kliring Berjangka Indonesia dan PT Timah Lakukan Aliansi demi Jaga Komoditas Timah

PT Kliring Berjangka Indonesia dan PT Timah Lakukan Aliansi demi Jaga Komoditas Timah Kredit Foto: PT Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait kelesuan pasar timah di akhir tahun 2019, di awal tahun 2020 ini dua BUMN melakukan aliansi strategis dalam upaya untuk menjaga kestabilan stok dan harga komoditas timah batangan. Aliansi strategis tersebut dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) melalui anak usahanya yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia dengan PT Timah (Persero) Tbk terkait perdagangan komoditas timah batangan di Indonesia.

Diketahui, harga timah yang diperdagangkan di Indonesia di akhir tahun 2019 berada di posisi US$16125/MT atau mengalami penurunan sebesar US$45/ MT. Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) memperkirakan, harga timah sepanjang tahun ini akan bisa di level US$18.700 per ton hingga US$20.600 per ton. Adapun sepanjang tahun lalu harga timah berada di kisaran US$15.567,50 per ton hingga US$21.782,50 per ton.

Baca Juga: Mochtar Riza Bertahan, Asing Ramai Angkat Kaki dari Saham PT Timah

Dari sisi kapasitas produksi, berdasarkan data Kementerian ESDM, sepanjang tahun 2019, produksi timah Indonesia mencapai 69.763,66 ton atau sebesar 99,57% dari rencana produksi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor timah dari Januari hingga November 2019 mencapai US$1,17 miliar atau turun 19,17% dari periode yang sama tahun 2018 yang mencapai US$1,45 miliar.

Atas fakta di atas, aliansi strategis ini terkait pemanfaatan Sistem Resi Gudang untuk komoditas Timah. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) merupakan BUMN yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, sedangkan PT Timah (Persero) Tbk merupakan BUMN yang bergerak dalam penambangan timah.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, "Aliansi strategis kami dengan PT Timah (Persero) Tbk tentu dilihat dari kacamata yang lebih besar. Kerja sama ini merupakan upaya kami bersama-sama dengan PT Timah (Persero) Tbk untuk memberikan dorongan akan harga timah ke depan untuk makin baik. Indonesia memiliki potensi besar di komoditas timah dan tentunya kita semua berharap bisa turut menentukan harga timah dunia."

Kerja sama aliansi strategis antara PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (Persero) dengan PT Timah (Persero) Tbk adalah terkait tentang pembelian dan penjualan kembali Resi Gudang timah. Dengan kerja sama ini, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (Persero) akan melakukan pembelian dan penjualan kembali dengan jaminan surat berharga berupa Resi Gudang milik PT Timah (Persero) Tbk.

Lanjut Fajar, untuk tahap awal, plafon pembelian dan penjualan kembali adalah sebesar Rp20 miliar. Adapun besaran persentase penyediaan dana yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) kepada PT Timah (Persero) Tbk paling banyak 80% dari harga penyelesaian terakhir (T-1) sesuai dengan jenis kode Timah Murni Batangan di bursa timah pada PT Bursa Berjangka Jakarta.

Sistem Resi Gudang komoditas timah ini dirancang sebagai alat pengendali ketersediaan komoditas timah murni batangan yang nantinya diharapkan sebagai sarana lindung nilai bagi komoditas sehingga akan berpengaruh pada kesetabilan stok dan harga. Selain itu, Sistem resi Gudang komoditas timah ini merupakan sarana untuk menahan barang atau hedging sehingga bertujuan untuk menaikkan harga timah yang saat ini sedang turun.

"Kerja sama strategis ini akan menjadikan awal masuknya investor potensial lainnya untuk turut serta dalam skema Pembelian dan Penjualan Kembali dengan jaminan surat berharga berupa Resi Gudang. Kerja sama dengan PT Timah (Persero) Tbk ini merupakan pilot project pertama dan ke depan kami optimis akan ada investor lain yang ikut memanfaatkan sistem resi gudang timah ini. Adapun investor tersebut tidak menutup kemungkinan berasal dari  industri keuangan, perbankan, atau bahkan lembaga keuangan lainnya," tutup Fajar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: