Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Ilmuwan Temukan Tulang Belulang Ikan Lele dan Nila di Gurun Sahara

Wow, Ilmuwan Temukan Tulang Belulang Ikan Lele dan Nila di Gurun Sahara Kredit Foto: IStockphoto/Thinkstock
Warta Ekonomi, Tripoli -

Para ilmuwan telah menemukan banyak tulang-tulang hewan di penampungan batu Takarkori di barat daya Libya.

Ini memberikan informasi penting tentang penduduk manusia dari zaman Holocene yang tinggal di tempat yang sekarang disebut Gurun Sahara.

Baca Juga: Pemerintah Sah Libya Tunda Ikut Ambil Bagian dalam Negosiasi Damai PBB

Di antara hewan-hewan yang ditemukan, ikan lele dan nila adalah yang paling banyak. Hal ini menunjukkan beberapa aspek baru dari kehidupan manusia purba ini.

Penelitian ini diterbitkan pada Rabu (19/2/2020) di jurnal akses terbuka PLOS ONE.

Peneliti Wim Van Neer dari Museum Sejarah Alam di Belgia dan Savino di Lernia dari Universitas Sapienza Roma, Italia, serta rekan-rekan mereka, memimpin penelitian ini di Sahara.

Dilansir di Court House News, Kamis (19/2/2020) dijelaskan, wilayah ini telah digali sejak awal 1990-an dan terkenal sebagai tempat utama untuk bukti pendudukan manusia awal.

Selama beberapa dekade terakhir, para arkeolog telah dapat merekonstruksi detail tentang manusia purba yang tinggal di sini 10 ribu tahun yang lalu berkat berbagai peninggalan dan artefak yang ditemukan dari situs-situs ini.

Banyak bukti ini telah ditemukan di situs terbuka yang tersebar di pegunungan. Namun, temuan yang lebih signifikan telah ditemukan disimpan di tempat perlindungan batu dan gua.

Saat ini, pegunungan Sahara Tadrart Acacus sangat kering, panas, dan berangin, tetapi tidak selalu seperti ini.

Citra satelit dan penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa Sahara pernah mengandung jaringan luas sungai, danau, dan badan air lainnya.

Menurut catatan fosil dari gunung-gunung ini, untuk sebagian besar periode waktu Holosen awal dan tengah (10.200 hingga 4.650 tahun yang lalu) iklim daerah ini lembab dan mengandung banyak air dan kehidupan tanaman.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: