Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Garis Keras Dominasi Pemilu Parlemen di Iran

Kelompok Garis Keras Dominasi Pemilu Parlemen di Iran Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Teheran -

Warga Iran mulai memberikan suaranya dalam pemilu parlemen pada Jumat (21/2/2020) yang diperkirakan didominasi para pendukung garis keras untuk memperkuat kekuasaan.

Pemilu itu digelar saat Iran menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklir dan tumbuhnya kekecewaan publik di dalam negeri.

Baca Juga: Sitaan di Laut Arab, AS Pamerkan Rudal Jenis Baru Milik Iran

Dengan ribuan kandidat yang diskualifikasi untuk memberi kesempatan pada aliansi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, pemilu kali ini diperkirakan tidak mempengaruhi perselisihan nuklir dengan AS atau kebijakan luar negeri.

Meski wewenang parlemen terbatas, menguatnya kubu garis keras akan memperlemah kelompok pragmatis dan konservatif yang mendukung rezim teokrasi tapi lebih mendukung dialog dengan dunia luar.

Dengan kubu garis keras memiliki lebih banyak kursi di parlemen, maka akan membantu mereka dalam pemilu 2021 untuk merebut posisi presiden, jabatan yang mengontrol pemerintahan setiap hari.

Presiden Iran Hassan Rouhani yang muncul dari faksi pragmatis, menang pada pemilu dua tahun lalu dengan janji membuka Iran pada dunia luar.

Mundurnya AS dari kesepakatan nuklir Iran dan penerapan kembali sanksi AS pada Teheran telah memukul ekonomi Iran dan memperkuas posisi kubu garis keras.

Ditambah dengan tindakan AS membunuh komandan Iran Qassem Soleimani yang semakin memperkuat dukungan publik pada kubu garis keras.

Televisi menayangkan antrean warga di tempat pemungutan suara (TPS) yang banyak dibangun di masjid-masjid.

"Saya di sini untuk memilih. Ini kewajiban saya untuk mengikuti jalur martir Soleimani," ungkap pemilih muda di TPS di wilayah pemakaman tempat Soleimani dikebumikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: