Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MS Kaban: BPIP Anti-agama Sudah Keterlaluan, Bubarkan Saja

MS Kaban: BPIP Anti-agama Sudah Keterlaluan, Bubarkan Saja Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial di kalangan publik. Yudian menyarankan agar sebaiknya Assalamualaikum diganti dengan salam Pancasila.

Pernyataan itu langsung mendapat kritikan dari Ketua Presidium Majelis Permusyawaratan Pribumi Indonesia, MS Kaban. Mantan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang itu dengan keras mengatakan, usulan BPIP gantikan salam kaum muslimin sudah keterlaluan. Dia meminta BPIP dibubarkan.

"Usulan BPIP gantikan salam kaum muslimin sudah keterlaluan, satu kalimat bubarkan BPIP anti agama. Sejarah menunjukkan yang suka gugat agama khususnya Islam itu jelas-jelas PKI, Komunis anti agama," katanya dikutip dari akun twitternya @hmskaban. 

Baca Juga: BPIP Bikin Heboh: Usulkan Salam Pancasila, Ganti Assalamualaikum

Yudian sempat memperagakan Salam Pancasila ini dalam video yang diunggah di akun Youtube BPIP RI pada 16 Januari 2020.  Dalam video, Prof. Hariyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP mengucapkan Salam Pancasila dengan tangan hormat tegak menyamping. Dia juga menjelaskan makna Pancasila, sebagai idiologi Negara Indonesia.

Berikut Salam Pancasila yang disampaikan Hariyono seperti dikutip dari Youtube pada Jumat, 21 Februari 2020.

Salam Pancasila!

Pancasila sebagai sebuah dasar negara mampu mempersatukan berbagai keberagaman yang ada di Indonesia. Itulah yang sering disebut sebagai meja statis, tetapi Pancasila sebagai leistar dinamis.

Yaitu sebagai bintang penuntun bisa memberikan orientasi bangsa Indonesia membangun dirinya dan memajukan bangsanya ke depan. Dan sebagai uraian dari sila-sila dari Pancasila memiliki komitmen kesesuaian antara sila ke satu hingga sila kelima.

Bahwa nasionalisme Indonesia hanya bisa tumbuh di dalam taman sari internasional. Keadilan sosial tidak hanya untuk sekelompok orang, sekelompok golongan. Tetapi, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salam Pancasila!

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: