Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Istana Tegas Bakal Pulangkan Seluruh WNI dari Diamond Princess

Istana Tegas Bakal Pulangkan Seluruh WNI dari Diamond Princess Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pihak Istana Negara menegaskan bahwa pemerintah segera melakukan evakuasi terhadap 74 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fajdroel Rachman menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri terus berkomunikasi dan memantau WNI yang berada di kapal pesiar tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Mau Jemput Pakai Kapal Perang, WNI Diamond Princess Kecewa

"(Seluruhnya) berjumlah 78 orang, 74 orang dinyatakan sehat, namun 4 WNI yang dinyatakan positif terdampak virus corona atau Covid-19 sudah dirawat dengan sangat baik di rumah sakit di Jepang yang memenuhi semua protokol WHO," ungkap Fadjroel dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2020).

Sebelumnya pemerintah juga telah mengevakuasi 238 WNI dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Mereka kemudian menjalani observasi selama 14 hari di Natuna hingga dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Menurut Fadjroel, sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019, evakuasi kemanusiaan dan gotong royong dikoordinasi oleh dua Menko Polhukam Mahfud MD dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Ia melanjutkan, Presiden Joko Widodo terus menerima laporan terakhir tentang keadaan WNI di Yokohama, Jepang; dan memerintahkan semua pihak di dalam negeri mempersiapkan evakuasi kemanusiaan tahap II ini sebaik mungkin.

Presiden Jokowi juga memerintahkan Kemenlu dan KBRI terus memantau serta berkomunikasi dengan 78 WNI tersebut. Kemudian menyelesaikan semua prosedur evakuasi kemanusiaan tahap II dari Yokohama ke Indonesia kepada pihak pemerintah dan otoritas lainnya di Jepang.

"Evakuasi kemanusiaan dan gotong royong kemanusiaan ini membuktikan bahwa pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo berhasil menumbuhkan perasaan saling percaya, saling bahu-membahu, bergotong royong, dalam menyelesaikan masalah kebangsaan, sosial, dan kemanusiaan bersama-sama," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: