Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Denny Siregar Sindir Menag: Sering Blunder, Start Doang Keren

Denny Siregar Sindir Menag: Sering Blunder, Start Doang Keren Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam berbagai kesempatan, pegiat media sosial Denny Siregar selama ini terkesan selalu membela Presiden Jokowi. Namun kali ini ceritanya beda, Denny justru mengkritik Jokowi, dan juga sejumlah menterinya di Kabinet Indonesia Maju.

Salah satu menteri yang dia 'kuliti' adalah Menteri Agama Fachrul Razi. Malah, Denny punya analogi khusus untuk purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat tersebut.

"Pernyataannya sering blunder dan malah menjadi cemoohan banyak orang. Startnya aja yang keren: saya bukan menteri agama Islam. Tapi di tengah perjalanan seperti motor kehabisan bensin," kata Denny dalam sebuah video yang diunggah akun Youtube Cokro TV dikutip di Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

Baca Juga: Denny Siregar Heran ke Jokowi: Pilih Menkominfo Tak Paham Internet

Pada awalnya, Denny menuturkan bahwa berdasarkan pengalamannya, relawan Jokowi mengaku resah dengan Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Sejumlah menteri dinilai tidak merepresentasikan slogan Indonesia maju itu sendiri.

Denny menilai Jokowi seperti pemain catur. Dalam periode pertama, permainan catur Jokowi begitu mengagumkan dengan langkah-langkah yang sulit ditebak tapi pada akhirnya membuat lawan tandingnya tumbang.

Namun sayangnya, periode kedua ini, menurutnya, susunan bidak Jokowi begitu aneh, dan tidak sesuai dengan nama Indonesia Maju yang digaungkannya. Ia kemudian menyinggung soal Menteri Agama Fachrul Razi.

"Sebagai contoh Menteri Agama. Jokowi sudah benar, memilih seorang menteri yang tidak berasal dari dua ormas Islam besar di Indonesia. Menterinya kali ini seorang jenderal," kata Denny.

Denny menduga Jokowi berharap sang jenderal itu bisa menjadi bentengnya dalam menghadapi intoleransi di negeri ini. Alasannya, seorang jenderal tentu punya taktik dan strategi yang mumpuni.

"Tapi ternyata sang jenderal tidak bisa menjadi benteng yang tanggung kawan. Bukannya membangun pertahanan kuat dari kelompok intoleran beliau terkesan menjadi pendukung mereka," katanya.

Denny menilai Fachrul bukannya membawa narasi kemajuan malah jadi mundur ke belakang karena intoleransi menjadi-jadi. Dia lalu bertanya siapa yang disalahkan ketika Menteri Agamanya lemah?

"Ya Jokowi. Soalnya Jokwoi pernah bilang tidak ada visi menteri, yang ada visi presiden. Dan pernyataan ini menjadi bumerang kepada presiden karena dia dianggap membiarkan masalah intoleransi terjadi," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: