Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkiraan Virus Corona Menjadi Pandemi Kian Nyata, WHO Beri Peringatan Ini

Perkiraan Virus Corona Menjadi Pandemi Kian Nyata, WHO Beri Peringatan Ini Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya pandemi virus corona baru, atau Covid-19.

Meski menyatakan masih terlalu dini untuk menyebut penyakit itu sebagai pandemi, WHO mengatakan bahwa negara-negara harus berada “dalam fase kesiapsiagaan” untuk menghadapi kemungkinan tersebut.

Baca Juga: Pakar Global: Corona Sangat, Sangat Menular, Hampir Pasti Jadi Pandemi

Pandemi adalah keadaan penyakit menular menyebar dengan mudah dari orang ke orang di banyak bagian dunia.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, semakin banyak kasus Covid-19 yang muncul di berbagai negara, seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran, menimbulkan kekhawatiran akan pandemi. Namun, sebagian besar infeksi Covid-19 berada di China, yang menjadi pusat penyebaran virus.

"Untuk saat ini kami tidak menyaksikan penyebaran global dari virus ini dan kami tidak menyaksikan penyakit parah atau kematian dalam skala besar,” ujarnya sebagaimana dilansir BBC, Selasa (25/2/2020).

Tedros mengatakan untuk saat ini Covid-19 belum bisa dianggap sebagai pandemi meski ada potensi perkembangan ke arah sana.

"Apakah virus ini memiliki potensi pandemi? Tentu saja, sudah ada. Apakah kita sudah sampai (pada pandemi)? Dari penilaian kami, belum."

Dia kembali menegaskan bahwa virus korona Covid-19 bisa diatasi dan negara-negara harus yakin akan hal itu dan melakukan berbagai upaya untuk menghadapinya.

"Pesan utama yang harus memberi semua negara harapan, keberanian, dan kepercayaan diri adalah bahwa virus ini dapat diatasi, memang ada banyak negara yang telah melakukan hal itu," kata Tedros.

"Menggunakan kata 'pandemi' sekarang tidak sesuai dengan fakta tetapi tentu saja dapat menyebabkan ketakutan."

Laporan terbaru menyebutkan lebih dari 77.000 orang di China terinfeksi Covid-19, dan lebih dari 2.600 meninggal. Lebih dari 1.200 kasus telah dikonfirmasi di sekitar 30 negara lain dan ada lebih dari 20 kematian.

Pada Senin, 24 Februari 2020, Irak, Afghanistan, Kuwait, Oman dan Bahrain melaporkan kasus pertama di negara mereka. Semua kasus tersebut melibatkan orang-orang yang datang dari Iran.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: