Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingat Ya! BMKG Ramal Hujan Petir Landa Jakarta hingga Kalimantan sampai Besok

Ingat Ya! BMKG Ramal Hujan Petir Landa Jakarta hingga Kalimantan sampai Besok Kredit Foto: Antara/Jaya Kusuma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca di sejumlah daerah. Dari update prakiraan cuaca BMKG, sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir.

"Prakiraan cuaca ini berlaku 25 Februari 2020 pukul 07.00 wib sampai 26 Februari 2020 pukul 07.00 WIB," kata Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, melalui pesan singkatnya, Selasa (25/2/2020).

Hary Tirto mengungkapkan, potensi dampak hujan lebat dapat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Adapun, sejumlah wilayah yang berstatus siaga berdasarkan data BMKG yakni, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Genangan Banjir Capai 300 Meter, Pasar Baru Jakarta Lumpuh

"Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, siaga," ujarnya.

Sementara daerah yang berstatus waspada berdasarkan pantauan BMKG yakni, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Berdasarkan data BMKG, potensi hujan lebat diakibatkan sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Hindia selatan Lampung yang diprakirakan akan terbentuk pada tanggal 24 hingga 26 Januari 2020, sehingga menyebabkan terbentuknya pola konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.

Baca Juga: Tak Cuma Jakarta, Banjir Padamkan Listrik di Karawang hingga Purwakarta

Selain itu, kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer. Kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: