Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump: India Sepakat Beli Peralatan Militer Senilai USD3 Miliar

Trump: India Sepakat Beli Peralatan Militer Senilai USD3 Miliar Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, New Delhi -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan India akan membeli peralatan militer senilai 3 miliar dolar AS, Selasa (25/2). Pembelian itu bentuk kerja sama dalam pertahanan dan hubungan perdagangan yang akan berkembang lebih lanjut.

India dan AS juga diakui Trump telah membuat kemajuan dalam kesepakatan perdagangan sehingga memperkecil perselisihan antarkedua negara. Para perunding dari kedua belah pihak menghasilkan kesepakatan dalam perdagangan barang pertanian, peralatan medis, perdagangan digital, dan tarif baru.

"Tim kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam perjanjian perdagangan yang komprehensif dan saya optimis kami dapat mencapai kesepakatan yang akan sangat penting bagi kedua negara," kata Trump dalam sambutan yang dibuat bersama Modi.

Baca Juga: Trump Nyatakan AS Siap Pasok Peralatan Militer ke India

Kedua negara awalnya berencana untuk melakukan kesepakatan kecil. Sebaliknya, mereka malah menargetkan untuk paket yang lebih besar, termasuk kemungkinan perjanjian perdagangan bebas.

Pembicaraan tersebut merupakan hasil kunjungan Trump yang telah dilakukan sejak Senin (24/2). Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutnya secara meriah di stadion kriket dan membuat iring-iringan sepanjang jalan.

Setelah seremonial tersebut, hari berikutnya Trump baru melakukan pembicaraan dengan Modi. Pertemuan tersebut dilakukan, Trump mengatakan kunjungannya merupakan hal produktif karena menghasilkan kesepakatan untuk pembelian helikopter militer India.

India membeli 24 helikopter SeaHawk dari Lockheed Martin yang dilengkapi dengan rudal Hellfire senilai 2,6 miliar dolar dan merencanakan tindak lanjut untuk enam helikopter Apache. India memodernisasi peralatan militer untuk mempersempit kesenjangan dengan China dan beralih ke AS dari pemasok biasanya, Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: