Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Pungutan Ekspor: Dukungan Ekspansi Biodiesel?

Tingkatkan Pungutan Ekspor: Dukungan Ekspansi Biodiesel? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, produsen dan eksportir utama minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia telah berhasil mengimplementasikan program B30 dan terus melakukan ekspansi program biodiesel menjadi B40, B50, hingga B100.

Program ini dimaksudkan agar konsumsi domestik CPO sebagai bahan bakar transportasi makin meningkat sehingga impor bahan bakar fosil dapat diminimalisasi. Pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan pungutan ekspor minyak kelapa sawit sebagai bentuk dukungan terhadap perluasan program campuran biodiesel tersebut.

Baca Juga: B30 Sudah, Selanjutnya B40 atau B100?

Mengutip Reuters, adanya pungutan atau retribusi ekspor oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk membantu membiayai kebijakan minyak sawit dalam bentuk subsidi biodiesel dan replanting kebun sawit rakyat. Saat ini, pemerintah telah menetapkan pungutan ekspor maksimal sebesar US$ 50/ton tergantung pada jenis produk kelapa sawit dan tingkat harga referensi yang ditetapkan setiap bulannya. Meskipun demikian, rencana kenaikan pungutan ini masih diperhitungkan, apakah akan menjadi peningkatan yang sifatnya datar atau progresif.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, "Pungutan tersebut menyebabkan perbedaan harga antara biodiesel yang mengandung campuran minyak sawit dengan diesel fosil biasa makin lebar."

Pemerintah telah menetapkan harga untuk diesel fosil sebesar Rp9.539/liter pada periode Februari ini, yang merupakan tertinggi sejak pertengahan 2015 lalu. Sementara itu, harga biodiesel yang mengandung minyak sawit (B30) hanya Rp5.150/liter. Perbedaan harga yang signifikan tersebut diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk beralih dari bahan bakar diesel fosil menjadi B30.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: