Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Pasifik, Kapal Perang China Gunakan Laser buat Tembak Jet Patroli AS

Di Pasifik, Kapal Perang China Gunakan Laser buat Tembak Jet Patroli AS Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Washington -

Sebuah kapal perang China menargetkan sebuah pesawat patroli Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dengan tembakan laser di wilayah udara internasional di sebelah barat Guam.

Armada Pasifik AS pada hari Kamis mengatakan insiden itu terjadi awal bulan ini. Pejabat Angkatan Laut di Hawaii mengecam aksi militer China sebagai "tindakan tidak aman dan tidak profesional".

Baca Juga: Ngeri! Kapal Tanker Dibajak dan Kaptennya Ditembak Mati

Juru bicara Armada Pasifik AS, Rachel McMarr kepada Navy Times, mengatakan pesawat P-8A Poseidon Angkatan Laut Amerika sedang melakukan operasi rutin pada 17 Februari di wilayah yang berjarak sekitar 380 mil sebelah barat Guam di Laut Filipina ketika insiden itu terjadi.

Tembakan laser tidak terlihat dengan mata telanjang. Namun, menurut McMarr, itu tetapi terdeteksi oleh sensor di pesawat.

Tidak ada anggota awak pesawat yang terluka dan pesawat mendarat dengan selamat di Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, tempat pesawat itu dikerahkan. Pesawat itu bagian dari Skuadron Patroli 45 yang berpusat di Jacksonville, Florida.

"Pesawat saat ini sedang menjalani penilaian kerusakan," katanya, yang dilansir Jumat (28/2/2020). Tembakan laser itu diduga hanya sebagai peringatan dan tidak bermaksud untuk menyebabkan insiden fatal.

Angkatan Laut AS mengatakan tembakan laser oleh kapal perusak 161 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China telah melanggar Kode untuk Pertemuan yang Tidak Direncanakan di Laut, sebuah perjanjian multilateral yang dicapai pada Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat 2014 untuk mengurangi kemungkinan insiden di laut.

Menurut para pejabat Angkatan Laut Amerika tindakan kapal perusak China itu juga bertentangan dengan nota kesepahaman tentang aturan perilaku untuk keselamatan udara dan pertemuan maritim antara Departemen Pertahanan Amerika dan Departemen Pertahanan Republik Rakyat China.

“Pesawat Angkatan Laut AS secara rutin terbang di Laut Filipina dan telah melakukannya selama bertahun-tahun. Pesawat dan kapal Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: