Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Bilang Tindakan Fatal Jika Ada Negara Menganggap Tak akan Mengalami Kasus, Lalu Indonesia?

WHO Bilang Tindakan Fatal Jika Ada Negara Menganggap Tak akan Mengalami Kasus, Lalu Indonesia? Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tak ada negara yang membuat kesalahan fatal dengan menganggap negaranya akan terhindar dari virus corona atau Covid-19.

Peringatan itu muncul saat berbagai negara, dari Iran hingga Australia berupaya mengatasi penyebaran wabah virus itu secara global.

Baca Juga: Peringatan Keras WHO: Negara Nihil Kasus Corona Jangan Hanya Santai-santai!

Dengan infeksi baru di penjuru dunia melampaui yang terjadi di China daratan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahkan negara-negara kaya harus bersiap untuk kejutan.

"Tak satu pun negara boleh menganggap tidak akan mengalami kasus, itu akan menjadi kesalahan fatal, secara harfiah," papar Tedros yang menyoroti Italia saat otoritas menyatakan tiga orang lagi tewas, sehingga total korban meninggal dunia menjadi 17 orang. Kasus yang terkonfirmasi mencapai 650.

Selain menambah persediaan medis, berbagai negara memerintahkan sekolah tutup dan acara besar dibatalkan, termasuk acara olahraga, demi mencegah penyebaran virus corona.

Kasus virus corona berkurang di China daratan tapi meningkat di negara-negara lain.

Di Jepang, kasus meningkat menjadi 200, setelah seorang pemandu gus wisata dites positif untuk kedua kali, satu dari sedikit kasus di dunia.

Kepala program darurat WHO Dr Mike Ryan menyatakan diskusi sedang dibahas dengan penyelenggara terkait nasib Olimpiade 2020 yang dijadwalkan pada Juli di Tokyo, Jepang. Belum ada keputusan yang dibuat dalam waktu dekat.

Pembatalan atau relokasi acara itu akan menjadi pukulan besar bagi Jepang.

Virus corona sebagian besar terjadi di China, mengakibatkan lebih dari 78.000 infeksi dan 2.750 korban tewas.

Wabah itu telah menyebar ke 44 negara, dengan 3.250 kasus dan 51 korban tewas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: