Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang PHK Serang Startup Dukungan SoftBank, Pengamat Industri Bongkar Sebabnya!

Gelombang PHK Serang Startup Dukungan SoftBank, Pengamat Industri Bongkar Sebabnya! Kredit Foto: Ybox
Warta Ekonomi, Surakarta -

Selama empat bulan terakhir, lebih dari 7.300 orang kehilangan pekerjaan di 12 perusahaan swasta yang SoftBank dukung, berdasarkan laporan CNN Internasional. Beberapa perusahaan itu adalah Oyo, Wag, dan Fair.com.

PHK massal itu berdampak terhadap divisi teknik, pemasaran, sumber daya manusia, serta merger dan akuisisi di masing-masing perusahaan.

"Dengan perubahan sentimen pasar, bisnis menghadapi tekanan untuk meraih profitabilitas lebih cepat," kata Juru Bicara SoftBank Vision Fund, dikutip Jumat (28/2/2020).

Baca Juga: Setelah Dapat Dana dari Softbank, 3 Startup Ini Malah PHK Karyawan! Mulai Terpuruk?

Menurut para pengamat industri, SoftBank memperburuk kondisi dengan menyuntikkan miliaran dolar ke pasar; bahkan dengan valuasi tak masuk akal. Jadi, hal yang seharusnya membuat mereka untung, justru menjadi kelemahan utama.

Rekan Senior di Bidang Keuangan asal Wharton School, Universitas Pensilvania, David Erickson menilai, "valuasi besar itu memaksa Vision Fund untuk terlibat dalam taruhan besar itu." Yang pada akhirnya, taruhan riskan itu malah berujung kegagalan.

Karena itulah, SoftBank yang tengah menggarap Vision Fund kedua, berniat memulai sejumlah perubahan guna mendapatkan kembali kepercayaan dair industri.

Namun, sentimen negatif terhadap SoftBank juga akan menghambat rencana tersebut, menurut Mitra di Menlo Ventures, Venky Ganesan. Artinya, walaupun SoftBank bisa melakukannya, sejumlah pekerja agaknya telanjur ragu soal nama besar dan pendanaan besar yang diraih perusahaannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: