Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Menjalar ke Afrika, Kasus Pertama Terkonfirmasi di Nigeria

Corona Menjalar ke Afrika, Kasus Pertama Terkonfirmasi di Nigeria Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Lagos -

Nigeria telah mengkonfirmasi kasus pertama virus corona pada Jumat (28/2/2020). Ini merupakan kasus pertama di sub-sahara Afrika, karena infeksi menyebar dengan cepat di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan mengatakan kasus yang dikonfirmasi berada di negara bagian Lagos, rumah bagi ibu kota komersial barat daya dengan nama yang sama. Lagos adalah kota terbesar di negara terpadat di Afrika, dengan populasi sekitar 20 juta.

Baca Juga: Nigeria Bilang Butuh Dana Besar buat Perangi Corona Covid-19 di Negaranya, Berapa?

"Kasus ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di Nigeria sejak awal wabah di China pada Januari," kata kementerian kesehatan dalam postingan di Twitter. 

Kementerian menambahkan bahwa infeksi dikonfirmasi pada hari Kamis.

Harapan bahwa virus itu akan tertahan di China lenyap pada hari Jumat ketika infeksi menyebar. Saat ini negara-negara mulai menimbun peralatan medis dan investor memperkirakan adanya resesi global.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara Afrika agar bersiap untuk menghadapi wabah virus corona tipe baru, Covid-19. Kasus virus Covid-19 di Afrika pertama kali dilaporkan pada awal bulan ini di Mesir.

Kementerian Kesehatan Aljazair juga melaporkan kasus positif corona pertama dari seorang pria Italia yang tiba di Aljazair pada 17 Februari. Aljazair merupakan salah satu dari 47 negara di kawasan Afrika yang diawasi oleh WHO.

"Ini adalah kasus pertama di wilayah Afrika. Kita harus meningkatkan kesiagaan untuk menghadapai virus corona," ujar Direktur Regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti, dilansir Anadolu Agency, Rabu (26/2/2020).

Aljazair adalah salah satu dari 13 negara yang menjadi prioritas utama WHO untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona.

Hal ini disebabkan karena volume warga Aljazair yang melakukan perjalanan ke China cukup tinggi. WHO akan mengirimkan tim ahli ke Aljazair untuk mendukung otoritas kesehatan setempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: