Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merasa Terlalu Lembek Sikapi Konflik Idlib, Turki Segera Kerahkan Militer buat Usir Pasukan Suriah

Merasa Terlalu Lembek Sikapi Konflik Idlib, Turki Segera Kerahkan Militer buat Usir Pasukan Suriah Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki, yang lebih banyak tentaranya terbunuh di Idlib, tidak akan menghentikan pengungsi Suriah yang mencoba menuju Eropa. Hal itu seorang pejabat senior Turki ketika Presiden Recep Tayyip Erdogan memimpin pertemuan darurat.

Gubernur Hatay, Turki tenggara mengatakan sebuah serangan udara oleh pasukan pemerintah Suriah di wilayah barat laut Suriah, Idlib, menewaskan 33 tentara Turki dan melukai yang lain. Direktur komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan bahwa sebagai balasan, "semua yang diketahui" sebagai pasukan Suriah ditembaki oleh unit pendukung udara dan darat Turki.

Baca Juga: Memanas! Serangan Udara Suriah Tewaskan Puluhan Tentara Turki yang tengah Amankan Idlib

Erdogan telah memperingatkan bahwa Turki akan melancarkan serangan skala penuh untuk mengusir pasukan Suriah kecuali mereka mundur. Dia mengadakan pertemuan darurat dengan staf selama beberapa jam pada Kamis malam (27/2/2020) untuk membahas serangan itu, yang meningkatkan jumlah kematian militer menjadi 54 selama bulan ini.

Hampir satu juta warga sipil telah telantar di Idlib dekat perbatasan Turki sejak Desember ketika pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia merebut wilayah dari pemberontak Suriah yang didukung Turki, menandai krisis kemanusiaan terburuk dalam perang sembilan tahun negara itu.

Ancaman untuk membuka jalan bagi pengungsi ke Eropa, jika dieksekusi, akan membalikkan janji yang dibuat Turki ke Uni Eropa (EU) pada 2016 dan dapat dengan cepat menarik kekuatan Barat ke dalam perselisihan di Idlib dan menghentikan negosiasi antara Ankara dan Moskow.

Untuk mengantisipasi gelombang pengungsi dari Idlib, polisi Turki, penjaga pantai, dan petugas keamanan perbatasan telah diperintahkan untuk mundur di penyeberangan darat dan laut pengungsi, kata pejabat Turki itu kepada Reuters.

"Kami telah memutuskan, secara efektif segera, untuk tidak menghentikan pengungsi Suriah mencapai Eropa melalui darat atau laut," kata pejabat itu, yang meminta disebut anonim.

"Semua pengungsi, termasuk dari Suriah, dipersilakan untuk menyeberang ke Uni Eropa," ujar dia.

Menurut pejabat itu, beban menampung pengungsi "terlalu berat untuk dibawa oleh satu negara." Turki menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah dan telah menegaskan bahwa negara itu tidak dapat menangani lebih banyak. Di bawah kesepakatan 2016, Uni Eropa telah memberikan bantuan miliaran euro sebagai imbalan bagi Ankara yang setuju untuk membendung masuknya migran ke Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: