Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Bikin IHSG dan Rupiah Tepar, Ini Kata Bos BI

Corona Bikin IHSG dan Rupiah Tepar, Ini Kata Bos BI Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah karena pasar keuangan global sedang mengalami guncangan akibat penyebaran wabah virus corona yang telah menyebar hingga Amerika dan Eropa. Pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia lainnya.

Menurut Perry, penyebaran Covid-19 berdampak besar terhadap perilaku investor global, khususnya terkait kepemilikan portofolio investasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Seiring meluasnya penyebaran virus corona, investor asing cenderung menjual instrumen investasi saat ini.

Baca Juga: BI Perkirakan Inflasi Rendah di Pekan Keempat Februari 2020

"Dalam kondisi ini, investor global kecenderungannya melepas investasi portofolionya di Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, dan di Indonesia. Untuk Indonesia memang terpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan harga saham," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Dia mengatakan, dampak corona terhadap harga saham, yakni IHSG, mengalami penurunan sejak akhir Januari kurang lebih 20% jadi 5650-an. Dalam periode tahun berjalan atau sejak awal Januari 2020, IHSG sudah terkoreksi -15,09 persen. Adapun secara tahunan, IHSG sudah terjerembab hingga -17,98 persen.

Sementara pengaruh tehadap nilai tukar rupiah, lanjut Perry, mata uang garuda mengalami pelemahan 1,08% (ytd) di mana sampai 27 Februari diperdagangkan sekitar Rp14 ribu per dolar AS. Meski demikian, Perry menegaskan, pelemahan nilai tukar rupiah masih lebih baik dibandingkan negara lain di kawasan Asia.

"Contohnya Korea Won selama ytd alami pelemahan 5,07%, Thai Baht 6,42%, Singapura Dolar melemah 3,76%, Malaysia Ringgit melemah 2,91%," jelasnya.

"Pengaruh corona ke Indonesia relatif rendah dibandingkan pengaruh di negara lain di kawasan Asia," tambahnya.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: