Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Konsep Toko Grosir Amazon yang Baru

Begini Konsep Toko Grosir Amazon yang Baru Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amazon mengumumkan pembukaan toko grosir tanpa kasir Amazon Go yang lebih besar di pusat kota Seattle, kota asal perusahaan ini, Selasa (25/2/2020). Sebelumnya, Amazon telah memiliki 500 toko Whole Foods.

"Ini merupakan langkah terbaru dalam mendorong grosir Amazon dan memberi sinyal bahwa Amazon telah 'berlipat ganda' menjadi pemain yang lebih besar di industri ini," kata Bill Bishop, pendiri konsultan ritel dan grosir, Brick Meets Click.

Baca Juga: Pegawai Pertama Amazon Blak-Blakan Ngaku 'Takut' Soal Keamanan Data

Melansir CNN, Selasa, toko grosir baru Amazon berdiri di lahan seluas 10.400 kaki persegi atau sekitar lima kali ukuran khas toko Amazon Go. Toko grosir ini mengambil konsep jumlah kasir yang lebih sedikit. Toko yang lebih besar memiliki barang dagangan yang berbeda di rak-rak toko dibandingkan dengan toko Amazon Go biasa.

Amazon akan menyediakan 5.000 item, termasuk produk daging, makanan laut, roti, dan kebutuhan rumah tangga di tokonya. Juga makanan siap saji, bir, dan anggur.

Amazon memosisikan toko barunya sebagai 'pasar lingkungan'. Sementara 25 toko Amazon Go yang saat ini berjalan mencoba menarik pelanggan, para pekerja di kawasan bisnis, dengan sarapan cepat saji, makan siang, atau camilan.

Amazon mendirikan toko barunya lebih dekat dengan rumah pelanggan. Amazon berharap dapat menarik pelanggan datang setelah bekerja atau di akhir pekan untuk menstok bahan makanan mereka.

"Pelanggan dalam perjalanan pulang atau pelanggan di rumah, yang mereka inginkan adalah bahan makanan. Mereka ingin makan apa malam ini," ujar Cameron Janes, Wakil Presiden Toko Amazon.

Jika berhasil, teknologi Amazon bisa muncul di toko Whole Foods segera dalam satu hari. Akan tetapi, Amazon justru mengatakan tidak punya rencana untuk melakukannya.

Amazon punya keinginan memecahkan lebih dari US$800 miliar pasar grosir AS. Menurut Morgan Stanley, rata-rata orang Amerika pergi ke toko grosir hingga dua kali dalam seminggu. Amazon ingin mengambil bagian yang lebih besar serta mengunci lebih banyak pembeli untuk menjadi anggota Prime.

Meski Amazon berhasil secara daring, toko fisik sangat penting dalam industri bahan makanan karena hanya sebagian kecil orang Amerika yang membeli makanan segar secara daring. Selain itu juga, karena biaya pengiriman dan pengangkutan mahal. Jika Amazon dapat menjalankan Go store-nya dengan staf sedikit, hal itu akan membantu perusahaan menghemat biaya.

"Sektor bahan makanan AS tetap terlindung dari kekuatan e-commerce," kata analis McKinsey & Co. dalam sebuah laporan, Selasa.

Jadi, Amazon membutuhkan jejak toko fisik. Pada 2017, Amazon membeli rantai supermarket Whole Foods senilai US$13,7 miliar, lalu perlahan-lahan menambah toko dan memangkas harga di rantai tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: