Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Takut Pulang, Ribuan Orang China Pilih Bertahan di Bali

Takut Pulang, Ribuan Orang China Pilih Bertahan di Bali Kredit Foto: The Yomiuri Shimbun/Takashi Ozaki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pulau Dewata Bali memang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara (Wisman) paling besar untuk Indonesia. Wisman terbanyak yang ada di Bali peringkat pertama adalah warga Australia dan kedua adalah China atau Tiongkok.

 

Namun, wabah virus corona COVID-19 yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia membuat banyak orang enggan ke bepergian untuk sementara waktu, termasuk ke Bali. Akibatnya, kunjungan Wisman ke Pulau Dewata tersebut pun mengalami penurunan.

 

Oleh karena itu, pemerintah pun memberikan diskon 50% tiket pesawat untuk penerbangan ke 10 destinasi wisata termasuk Bali. Diskon ini merupakan insentif dari dampak virus korona yang menyebabkan penurunan jumlah wisatawan.

 

Baca Juga: Gubernur Bali Curhat: Dampak Corona, Wisman Turun 40%

 

Tapi, ternyata Bali juga digunakan sebagai tempat yang dirasa oleh para Wisman China. Pejabat imigrasi di Bali mengatakan hampir 1.000 warga negara China telah mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat.

 

Steve Li, manajer sebuah perusahaan Eropa di Mainland China mengatakan berencana untuk kembali bekerja, Li yang meminta agar nama aslinya dirahasiakan, meninggalkan istri dan dua anaknya yang masih kecil di Bali.

 

"China seperti penjara besar, semua kota dikunci. Saya seorang pengungsi internasional," kepada AFP seperti dilansir dari Straits Times, Sabtu (29/2/2020).

 

Kekhawatiran atas wabah yang menyebar dengan cepat mendorong Indonesia untuk menutup semua penerbangan ke dan dari China bulan ini. Kebijakan ini pun ikut memukul restoran, hotel, agen perjalanan dan guide di pulau Dewata tersebut.

 

Dengan lebih dari 2.800 orang meninggal karena penyakit Covid-19 di daratan China, dan seluruh kota dikarantina, pejabat imigrasi di Bali mengatakan hampir 1.000 warga negara China telah mengajukan permohonan perpanjangan visa darurat.

 

Baca Juga: Media Asing Beritakan Bali Bak Kota Hantu Gegara Corona, Gubernurnya Ngegas

 

Hanya beberapa lusin pelancong Tiongkok di Bali yang berani untuk pulang. "Saya tidak terkejut jika mereka tidak mau kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa kepada AFP.

 

Para turis China pun rela menunggu berjam-jam agar mendapatkan perpanjangan visa mereka. Meski demikian, berapa pelancong sudah mempersiapkan rencana cadangan, jika permintaan mereka untuk memperpanjang masa tinggal mereka ditolak.

 

Heather Wang, agen real estat dari provinsi Zhejiang timur, telah berada di Bali sejak akhir Januari dan tidak memiliki rencana untuk kembali ke rumah, bahkan jika dia tidak bisa tinggal di pulau tropis.

 

Dia pun menunggu kabar dari kedutaan Australia, apakah aplikasi untuk izin masuk turis telah berhasil. "Jika Australia tidak menyetujui visa saya, saya pikir saya akan pergi ke Thailand," kata pria 26 tahun itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: