Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Tragedi di India, GP Ansor: Beragama Tak Boleh Didasarkan Logika Mayoritas-Minoritas

Tanggapi Tragedi di India, GP Ansor: Beragama Tak Boleh Didasarkan Logika Mayoritas-Minoritas Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Coumas alias Gus Yaqut, turut menyesalkan terjadinya konflik mengasnamakan agama di India yang memakan korban jiwa. Dari kejadian itu, ia berharap semua bisa mengambil pelajaran bahwa beragama tidak boleh didasarkan pada logika mayoritas atau minoritas.

"Karena kalau begitu, yang mayoritas merasa memiliki hak, dalam tanda kutip, untuk melakukan intimidasi dan persekusi, untuk berlaku sewenang-wenang terhadap yang minoritas," kata Gus Yaqut, kemarin.

Baca Juga: MUI Kutuk Keras Kekerasan di India: Pemerintah, Beri Respons Sesuai Konstitusi!

Ia berharap umat beragama di Indonesia memahami agama sebagai norma yang mendorong pada terciptanya persatuan dan kedamaian. "Norma yang mempersatukan, norma yang mendamaikan, bukan norma sebagai sumber konflik, karena berbeda kemudian dilawan, karena berbeda kemudian diperangi," tandas Gus Yaqut. 

Dalam kerangka itu, Ansor menurutnya mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menyebut Ansor besar karena dua hal. Pertama, Ansor tidak pernah menuntut agar dicintai negeri ini. "Ansor tidak pernah menuntut untuk dicintai, apapun yang terjadi," kata Gus Yaqut. 

"Ansor tidak pernah luntur kecintaannya kepada Indonesia, walau pun tidak mendapatkan menteri, Ansor tetap mencintai negeri ini. Kedua, Ansor disegani karena taat kepada kiai," tandas Gus Yaqut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: