Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Wabah Corona, WHO Putuskan Main TikTok, Buat Apa?

Di Tengah Wabah Corona, WHO Putuskan Main TikTok, Buat Apa? Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Surakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut menyelam ke dunia TikTok demi menyebar informasi akurat soal Covid-19 (corona) ke para pengguna aplikasi tersebut.

Menurut laporan MIT Techology Review, WHO pun menggandeng Facebook, Twitter, dan Instagram untuk melawan informasi keliru perihal pandemi global itu.

"Kami bergabung dengan TikTok untuk memberi Anda informasi kesehatan masyarakat yang andal dan tepat waktu! Unggahan pertama kami: cara melindungi diri dari virus corona," tulis WHO dalam video perdananya, dilansir dari Business Inisder, Senin (2/3/2020).

Baca Juga: Siaga! Karyawan Google di Kota Ini Positif Jangkit Corona!

Sejumlah informasi tak bertanggung jawab soal corona sempat beredar di TikTok. Contohnya, video berisi dua remaja yang menumpahkan Kool-Aid di kereta bawah tanah New York dan mengklaim zat cair itu sebagai virus corona. Ada pula yang mengaku-ngaku terjangkit corona demi mendapat perhatian.

Tak cuma itu, ada juga oknum yang memanfaatkan medsos untuk menjual obat yang katanya bisa menyembuhkan corona. "24 agen polisi telah berpura-pura sebagai calon pembeli obat ilegal itu guna menangkap para oknum," begitu menurut laporan Business Insider.

Kembali ke video TikTok WHO, Pemimpin Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi WHO, Benedetta Allegranzi menjelaskan perihal penggunaan masker. Ada pula penjelasan mengenai tata cara pemakaian masker yang runtut.

Video itu menyebut, "jika Anda tak memiliki gejala pernapasan seperti demam, batuk, atau pilek, Anda tidak perlu memakai masker medis. Masker hanya boleh digunakan oleh petugas kesehatan, pengasuh, dan orang yang terjangkit gejala-gejala itu."

Akun TikTok WHO sudah memiliki lebih dari 121.400 pengikut hanya dalam sehari saja. Video perdana WHO sudah disukai 250 pengguna, sedangkan video kedua hampir mencapai 600 ribu penyuka.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: